|
Pusat Pengumpulan Ikan Ait Tawar, En. Anas (Baju garis merah hitam) |
Ini adalah salah satu rangkaian dari Internship Program-ku di UiTM Perlis, Arau. Hari kedua berkunjung ke Pusat Pengumpulan Hasil Hasil Perikanan Air Tawar. Pusat ini ditangani langsung oleh En. Anas, beliau adalah lulusan Marine Technology Fakulti Gunaan dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Perlis yang beruntung mendapatkan bimbingan usaha untuk menjadi seorang entrepeneur di bidang perikanan. Seluruh modalnya didapatkan cuma-cuma dari Kementrian Pertanian dan Industri Asas Tani Negara Malaysia. Usaha yang dibangun dibantu oleh mentor yang juga dosen dari UiTM.
|
Pemindahan ikan keli |
Dua produk ikan yang dibudidaya oleh En. Anas adalah ikan keli dan ikan talapia. Pusat ini selain membesarkan ikan keli dan ikan talapia sampai mencapai ukuran pasaran juga sebagai pusat pembenihan. En. Anas juga menjual benih-benih ikan ke peternak-peternak ikan di sekitaran Negeri Perlis.
Di Indonesia, ikan keli dikenal dengan sebutan lele, atau ikan lele. dua negara ini juga sama-sama penikmat
Clarias sp. kadang hampir setiap warung makan menyediakan ikan lele sebagai pilihan lauk. Pun juga mempunyai menu khusus seperti pecel lele, dikalangan mahasiswa bogor pecel lele adalah makanan jagoan. Nasi + lele + sambal + lalapan menjadi pengusir lapar yang nikmat.
Ikan talapia di Indonesia ramah disebut sebagai ikan nila. Ikan air tawar yang juga ramai di konsumsi masyarakat Indonesia.
Hal yang sama juga terjadi di negeri tetangga, ikan keli juga menjadi deretan ikan teratas yang disajikan di warung-warung makan. Hanya saja, ukuran ikan lele/keli di Malaysia jauh lebih besar dari yang biasa saya temukan di Indonesia. Kalau untuk satu porsi biasanya satu ekor lele, namun di Malaysia akan di potong dua sampai tiga bagian hingga seukuran ikan lele di Indonesia. Jarang saya menemukan ikan lele yang satu potong di sajikan dalam piring, karena memang ukurannya yang amat besar.
En. Anas memelihara ikan keli mulai dari bibit selama 4 bulan hingga siap panen. Ukuran panen dengan rataan 250 gram/ekor. Sehingga kalau membeli satu kilo kita akan mendapatkan 4 ekor saja dengan harga RM 4. Kalau di kurs-kan ke Indonesia, sama saja seharga 12 ribu/kilo atau 3 ribu/ekor.
Now, dokumentasi kunjungan di pusat hasil perikanan air tawar
|
Ikan keli umur 3 bulan |
|
Pengarahan En. Anas |
|
Wawancara dengan pegawai En. Anas |
|
En.Anas memperlihatkan bibit ikan keli umur 1 minggu |
|
Perkenalan delegasi saat baru tiba di lokasi |
|
Pakan ikan kelu yang aku bawa, hehe |
|
sarang kawin induk ikan keli dan talapia |
0 komentar: