Ancaman 9 Juta, Siapa Takut?
09.46
By
Unknown
0
komentar
Seberapa tidak pentingnya waktu untuk mu?
Seberapa meremehkannya dirimu untuk semua urusan? menganggap kalau semua hal akan bisa beres dengan mudah, so santai-santai dulu tak masalah.
Seberapa peduli dirimu atas tugas-tugas dan deadline?
Ini salah satu variabel. bisa saja ancaman nanti akan lebih dahsyat, 18 juta misalnya.
Ini bukan masalah dirimu tidak pintar, bukan masalah dirimu tidak sanggup menelan mentah-mentah atau mencerna semua materi. Bukan masalah suka-tidak suka dengan hitung-hitungan ataupun dengan hapal menghapal. Sungguh ini hanya masalah apakah ancaman 9 juta ini masuk proyeksi mu selama ini Men.
Kita jelas tahu konsekuensi ini. Bahkan sebelum semuanya dimulai. Salahnya, megadeadline tidak pernah menjadi perhitungan buatmu. Saat kita punya waktu leluasa untuk memilih langkah, kau sama saja seperti diatas, meremehkan dan menganggap tidak penting.
Heey, 9 juta itu banyak. sekaya apapun orang tua kita. tidak ada yang menyangkal ini. kau bisa tanyakan ini sama bapak-bapak pemegang 10 urutan orang terkaya dinegeri kita. kalaupun ada yang bilang angka ini tidak ada artinya, maka masalahmu selesai, tinggal minta saja nominal itu ke orang yang bilang santai kehilangan 9 juta.
Kita anak-anak BUD men, Beasiswa Utusan Daerah. Masih ingat saat pengumuman penerimaan beasiswa ini? saat pertama kali mendengar namamu ada di deretan orang-orang yang beruntung ini? Mama Papa pasti bangga, berpikir kalau anakku akan kuliah tanpa biaya, Alhamdulillah. Heeeyyyy men, kalau sadar tidak kalau boleh jadi orang tua kita pernah mendesiskan kata ini dalam hatinya? Anakku kuliah gratis karena dapat beasiswa, sibuk memamerkan prestasi ini ke tetangga-tetangga, semua kagum Men. Maka apa jadinya kalau ternyata belakangan nanti kau datang dengan muka kusut dan melas minta 9 juta, cash tanpa dicicil untuk penambahan masa kuliah. Heeeey men, apa gunannya? 9 juta itu setara dengan biaya kuliah 6 semester teman-teman kita yang gak bertitel BUD.
Men, apa yang kau rugikan? kau menghabiskan uang cuma-cuma dan waktu mu men, pikirkan itu.
Men, aku hanya bilang ini untuk angkatanku 2010 dan adik-adikku. kita masih punya waktu, kalau saja segera buat megadeadline untuk bisa hengkang dari kampus ini kurang dari 8 semester. Bukan hanya BUD-ku tapi semua BUD di kampus ini, BUD yang punya nasib sama.
Men, jangan anggap enteng, atau esok lusa kita akan diangggap enteng oleh siapapun. Buat semuanya berarti. Buat semuanya sukses. jangan berhenti karena terjegal masalah.
Men, kau harus ikut SP kalau masih ada hutang kuliah. Kau harus kejar dosen kalau masih belum punya penelitian. Sekali lagi men, berhenti untuk uncare, u will be losing cause u're do.
bahkan kalau kau tidak peduli dengan dirimu sendiri, maka siapakah yang mau memberimu jalan?
Men, ini bukan dunia dongeng, yang setiap kenyataan akan sesuai dengan mimpi dikepala tanpa harus mengeluarkan berbulir bulir keringat. Celaka lagi kalau hari ini ada yang sudah pasrah akan menyerahkan dengan rela 9 juta-nya untuk nanti. kau bodoh men, maaf aku pakai kosakata ini.
Sudah berapa kali kau bertemu dengan dosen disini? Maka andai kau tau men, tidak semua dosen punya hati seperti yang kau anggap selama ini. Aku tau kau takut ketemu dosen karena ngeri dengan ceramahnya, omelannya, atau semua alasan yang membuatmu malas dengan moment bertemu dosen. Kau harus percaya, ada dan pasti ada dosen yang baik disini, yang care dan sangat peduli denganmu. Selagi jika kita punya niat untuk berterus terang, semua mudah men.
Sama seperti aku. Kau dan yang lainnya.
Kita harus menbakar habis rasa takut dengan dosen, yang sungguh itu sebenarnya masalah sepele. Dosen PA ku sekarang temanku Men, aku pernah begadang sampai setengah dua malam untuk melakukan hal sepele, bukan tentang akademik apalagi penelitian, hanya ingin menyatukan chemistry.
Kau harus segera list hari ini. Kau harus menghabiskan semua sks di semester 7 nanti.
Kau harus segera penelitian di semester 7 nanti.
Kau harus mengikuti seminar kakak kelas untuk tau apa itu seminar.
Kau harus segera cari relevansi, literatur, tanya-tanya, apapun itu yang penting proposalmu jadi, mudahnya kau bisa ganti parameter saja dari penelitian syapapun yang kau comot. Next, lapor dosen. Kau harus pintar bicara dan jadikan dosen itu temanmu.
Ini cuma variabel kedua Men, kau mungkin punya rumus yang lebih dahsyat. Atau kau yang baca ini bahkan udah dua tingkat dari yang aku tulis. Baguslah.
Katakan pada dunia Men, kau akan lulus normal. Bagaimana dunia akan mendoakanmu sementara dunia tidak tau, kau tidak bilang.
Semua butuh pengorbanan Men. Everything have sacrifices, bigger and bigger.
Salam perjuanangan.
Ikhwan goes to graduate on Mei 2014.
Seberapa meremehkannya dirimu untuk semua urusan? menganggap kalau semua hal akan bisa beres dengan mudah, so santai-santai dulu tak masalah.
Seberapa peduli dirimu atas tugas-tugas dan deadline?
Ini salah satu variabel. bisa saja ancaman nanti akan lebih dahsyat, 18 juta misalnya.
Ini bukan masalah dirimu tidak pintar, bukan masalah dirimu tidak sanggup menelan mentah-mentah atau mencerna semua materi. Bukan masalah suka-tidak suka dengan hitung-hitungan ataupun dengan hapal menghapal. Sungguh ini hanya masalah apakah ancaman 9 juta ini masuk proyeksi mu selama ini Men.
Kita jelas tahu konsekuensi ini. Bahkan sebelum semuanya dimulai. Salahnya, megadeadline tidak pernah menjadi perhitungan buatmu. Saat kita punya waktu leluasa untuk memilih langkah, kau sama saja seperti diatas, meremehkan dan menganggap tidak penting.
Heey, 9 juta itu banyak. sekaya apapun orang tua kita. tidak ada yang menyangkal ini. kau bisa tanyakan ini sama bapak-bapak pemegang 10 urutan orang terkaya dinegeri kita. kalaupun ada yang bilang angka ini tidak ada artinya, maka masalahmu selesai, tinggal minta saja nominal itu ke orang yang bilang santai kehilangan 9 juta.
Kita anak-anak BUD men, Beasiswa Utusan Daerah. Masih ingat saat pengumuman penerimaan beasiswa ini? saat pertama kali mendengar namamu ada di deretan orang-orang yang beruntung ini? Mama Papa pasti bangga, berpikir kalau anakku akan kuliah tanpa biaya, Alhamdulillah. Heeeyyyy men, kalau sadar tidak kalau boleh jadi orang tua kita pernah mendesiskan kata ini dalam hatinya? Anakku kuliah gratis karena dapat beasiswa, sibuk memamerkan prestasi ini ke tetangga-tetangga, semua kagum Men. Maka apa jadinya kalau ternyata belakangan nanti kau datang dengan muka kusut dan melas minta 9 juta, cash tanpa dicicil untuk penambahan masa kuliah. Heeeey men, apa gunannya? 9 juta itu setara dengan biaya kuliah 6 semester teman-teman kita yang gak bertitel BUD.
Men, apa yang kau rugikan? kau menghabiskan uang cuma-cuma dan waktu mu men, pikirkan itu.
Men, aku hanya bilang ini untuk angkatanku 2010 dan adik-adikku. kita masih punya waktu, kalau saja segera buat megadeadline untuk bisa hengkang dari kampus ini kurang dari 8 semester. Bukan hanya BUD-ku tapi semua BUD di kampus ini, BUD yang punya nasib sama.
Men, jangan anggap enteng, atau esok lusa kita akan diangggap enteng oleh siapapun. Buat semuanya berarti. Buat semuanya sukses. jangan berhenti karena terjegal masalah.
Men, kau harus ikut SP kalau masih ada hutang kuliah. Kau harus kejar dosen kalau masih belum punya penelitian. Sekali lagi men, berhenti untuk uncare, u will be losing cause u're do.
bahkan kalau kau tidak peduli dengan dirimu sendiri, maka siapakah yang mau memberimu jalan?
Men, ini bukan dunia dongeng, yang setiap kenyataan akan sesuai dengan mimpi dikepala tanpa harus mengeluarkan berbulir bulir keringat. Celaka lagi kalau hari ini ada yang sudah pasrah akan menyerahkan dengan rela 9 juta-nya untuk nanti. kau bodoh men, maaf aku pakai kosakata ini.
Sudah berapa kali kau bertemu dengan dosen disini? Maka andai kau tau men, tidak semua dosen punya hati seperti yang kau anggap selama ini. Aku tau kau takut ketemu dosen karena ngeri dengan ceramahnya, omelannya, atau semua alasan yang membuatmu malas dengan moment bertemu dosen. Kau harus percaya, ada dan pasti ada dosen yang baik disini, yang care dan sangat peduli denganmu. Selagi jika kita punya niat untuk berterus terang, semua mudah men.
Sama seperti aku. Kau dan yang lainnya.
Kita harus menbakar habis rasa takut dengan dosen, yang sungguh itu sebenarnya masalah sepele. Dosen PA ku sekarang temanku Men, aku pernah begadang sampai setengah dua malam untuk melakukan hal sepele, bukan tentang akademik apalagi penelitian, hanya ingin menyatukan chemistry.
Kau harus segera list hari ini. Kau harus menghabiskan semua sks di semester 7 nanti.
Kau harus segera penelitian di semester 7 nanti.
Kau harus mengikuti seminar kakak kelas untuk tau apa itu seminar.
Kau harus segera cari relevansi, literatur, tanya-tanya, apapun itu yang penting proposalmu jadi, mudahnya kau bisa ganti parameter saja dari penelitian syapapun yang kau comot. Next, lapor dosen. Kau harus pintar bicara dan jadikan dosen itu temanmu.
Ini cuma variabel kedua Men, kau mungkin punya rumus yang lebih dahsyat. Atau kau yang baca ini bahkan udah dua tingkat dari yang aku tulis. Baguslah.
Katakan pada dunia Men, kau akan lulus normal. Bagaimana dunia akan mendoakanmu sementara dunia tidak tau, kau tidak bilang.
Semua butuh pengorbanan Men. Everything have sacrifices, bigger and bigger.
Salam perjuanangan.
Ikhwan goes to graduate on Mei 2014.
0 komentar: