Senin, 29 April 2013

Satu Moment Terindah D.Net

Sekarang bulan April akhir, artinya tinggal dua bulan tersisa semester enam akan usai. Dan tinggal dua belas bulan aku bisa dibilang mahasiswa. Setidaknya sampai aku memutuskan untuk menjadi mahasiswa pasca-sarjana atau tidak. Itu artinya juga, dua belas bulan lagi sisa waktuku untuk bersama mereka. Teman-teman tercinta, angkatan 47 jurusan nutrition and feed technology. Di Kampusku IPB ini, ada sistem perkuliahan TPB (Tingkat Persiapan Bersama) yang semuanya harus dilewati dengan sukses di semester 1 dan 2. Aku gak mengenal siapa teman jurusanku saat itu, dan memang kami baru saling mengenal sejak tingkat dua di awal semester 3.

Tapi tidak untukku blog, aku baru benar-benar mengenal mereka akhir semester lima. Bukan karena aku tidak bersama mereka selama ini, tapi karena aku yang terlanjur cinta dengan dunia-ku, aku punya keluarga yang ku pikir lebih dari cukup untuk membuatku tertawa seharian, ataupun sekedar mematikan lelah yang menggantung pundak.Sehingga menurutku mereka tidak lebih penting dari sekedar teman kelompok untuk meringankan tugas dosen dan lainnya.

Di akhir semester lima, akku baru benar-benar menjadi "bagian" mereka. Menakjubkan. Menyenangkan. Mereka lebih dari yang kubayangkan. Lebih respect dari yang kuduga. And more important, lebih bersahabat dari yang aku punya selama ini.

Tidak ada yang terlambat. Termasuk aku yang baru menyatakan bergabung di keluarga D.Net di akhir tahun kemarin. Memang jahatnya aku, aku datang karena pergi atas pelarian dari rumah 'dinas'ku. Tapi biarlah, tak masalah. Aku tak merasa bersalah sedikitpun saat pergi, tapi yang aku khawatirkan aku datang karena pelarian. membuatku merasa bersalah menyia-nyiakan D.Net sejak resmi menjadi mahasiswa peternakan. Resmi menjadi Ahooy mania.

Karena itu aku datang tidak sekedar datang, deklarasi kedatanganku sebagai calon ketua jurusan nutrisi. Mengikhlaskan sisa umurku sebagai mahasiswa untuk 'mengenal' dan mendekatkan diri dengan D.Net, tidak hanya D.net, tapi juga seluruh mahasiswa nutrisi. Terlepas aku berhasil atau tidak, aku hanya bergerak dengan menghasilkan 'sesuatu' untuk mereka. Sebisaku. Siasanya serahkan pada yang kuasa.

Jika nama itu penting (dan aku sangat sepakat nama itu penting, penting untuk diingat dan dikenang), D.Net adalah D (Simbol huruf Fakultas Peternakan di Kampus IPB), N (Nutrisi), e (Empat), t (Tujuh) maksunya kumpulan mahasiswa peternakan jurusan nutrisi pakan angkatan 47. Keren sekali untuk dikenang bukan? Mungkin 20 tahun lagi singkatan ini bisa jadi kuis saat kita semua tak sengaja bertemu di suatu tempat. Di tempat wisata liburan yang indah mungkin.

Dan inilah, satu moment terindah yang aku miliki bersama keluarga D.Net. Foto seusai menjuarai sepak bola di ajang Dekan Cup 2013. Kami sangat banyak agenda kebersamaan. Dan akan aku posting dilain kesempatan. Ini juga bukti aku 'diterima' disini. Punya posisi khusus di mata mereka. Walau mereka tak pernah lupa setahun terakhir aku sangat apatis dengan D.Net.hahaha. maafkan aku.
Memori ini akan mahal sekali, sangat mahal saat kita sudah berdiri di limit kesuksesan. Karena itu, tetap jaga komunikasi. Apapun itu yang kita lakukan selama ini, setiap kita telah memberikan pelajaran berharga untuk lainnya. So, tak ada yang sia-sia. Semua punya nilai bro. Salam hangat keluarga D.Net. Ahooooy!!!
@gymnasium IPB, 18 Maret 2013



0 komentar:

Minggu, 28 April 2013

Bogor-Sukabumi, Jarak Terjauh Para Peneliti Puyuh

Minggu, 28 April 2013. Ini kali pertama aku datang ke Sukabumi. daerah yang bersebelahan dengan kota sarjanaku, Bogor. Pukul 06.00 pagi aku sudah membaca bismillah untuk memulai perjalanan ini. Aku punya motor, jupiter cw keluaran tahun 2011 warnanya biru hitam. Sejak dua tahun lalu jupiter ini selalu menemani kemana aku pergi, mungkin hanya satu dua tempat aku tidak bersamanya. Tapi kali ini dia sedang tidak fit, jadi aku rental motor untuk mengadakan perjalanan panjang ini.

Sukabumi adalah tempat aku melakukan penelitian. Penelitian tentang sejauh mana reaksi penggunaan tepung lidah buaya sebagai antibiotik untuk meningkatkan performa puyuh. Penelitian ini aku lakukan karena secara kebetulan proposal dari program kreativitas mahasiswa-ku lolos. Tidak sendirian, tapi berkelompok. Aku punya 4 partner lain. Penelitian ini memang bukan riset besar, ini hanya riset kecil-kecilan, riset sederhana yang memang hanya bisa dilakukan untuk mahasiswa standar strata satu. Dan memang, aku dan teman-teman se tim ku bukan satu-satunya yang beruntung. Tapi ada ribuan proposal yang juga di acc oleh DIKTI untuk diizinkan menjalankan proposal-proposal mereka.

Tapi aku punya mimpi lain dari penelitian ini, kau tahu kalau tidak banyak orang di Indonesia ini yang paham tentang farm? tentang dunia peternakan maksudku. Tapi sekatang ini, pengusaha peternakan semakin booming, investasi penggemukan unggas marak dimana-mana. namun ada satu hal yang tidak terlihat, pakar dari semua ini sedikit. Dan lebih sedikit lagi yang bisa dan mau untuk terjun mendalami dunia antibiotik.

Tim-ku membuat antibiotik alami, pengganti dari antibiotik sintetis yang sampai saat ini masih laris di Indonesia. Antibiotik ini dari tepung lidah buaya. Kami sudah menguji kualitas dan kandungan Aloe vera ini. Nilai plus-nya, antibiotik alami ini tidak meninggalkan residu ke ternak yang mengonsumsinya. Kalau antibiotik sintetis itu jelas akan meninggalkan residu ke ternak, entah itu mengumpul di hati, ataupun menyebar ke daging, walaupun kita tidak tau berapa kadar toleransinya, tapi aku pikir menggunakan yang herbal itu jelas lebih baik.

U know, Swiss dan Denmark sudah tahun-tahun lalu melarang penyebaran ternak yang menggunakan antibiotik sintetis, karena mereka takut kalau atibiotik itu malah masuk ke tubuh mereka lewat daging ternak yang mereka makan.

Besok-besok kita akan melihat lebih dalam lagi pengaruh dari penelitian tim puyuh-ku. Doakan kami sukses. Sukses melewati tahap pertama sebagai peneliti abal-abal, untuk menjadi peneliti profesional.
Doakan kami juga supaya selalu fit banget di setiap akhir pekan, karena setiap minggu juga kami harus menempuh Bogor-Sukabumi untuk memantau puyuh kami tercinta.

Protein hewani, cerdaskan bangsa.!!

0 komentar:

Social Profiles

Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified