Rabu, 11 Desember 2013

Selalu Gunakan Orang Ketiga

M
ulai hari ini, mencoba untuk menggunakan orang ketiga.
Mulai hari ini, kita sebut saja Arbi. Atau mungkin Arb saja juga bisa, tanpa bermaksud untuk ikut-ikutan dengan singkatan nama salah satu orang dinegeri ini yang sedang berusaha tenar untuk menjadi calon presiden tahun depan. Lastname lebih menarik sepertinya.

Selanjutnya, buatlah seakan-akan ini semua adalah dunia dongeng, yang bisa kita buat fiksinya. Diatur sesuka dan semaunya.

Seperti yang Arb tangkap dari beberapa novel Tereliye yang dibacanya-Arb mungkin bisa dibilang penyuka novel2 dan kalimat2 si akuntan yang nyambi jadi penulis novel itu. Shambazy, adalah salah satu tokoh yg disebut Tereliye dalam novel 'negeri para bedebahnya', kau taulah kalau Shambazy disana berperan sebagai warwatan yang punya kuasa dan dekat dengan tokoh utama. Pun dinegeri ini, Shambazy adalah wartawan senior salah satu media berita terkemuka ditanah air, namun tak bisa dengan mudah kita katakan novel itu kisah nyata. Itu tetap fiksi. Begitulah kira2 posisi Arb yang kumaksud.

Arb adalah satu dari jutaan anak di negeri ini. Kusut, tanpa masa depan kalau kau hanya melihat dari latar belakang dan letak geografis tempat tinggalnya. Dia tidak ajaib, tidak punya pensil ajaib yang bisa menjadi nyata setiap apa yg digambarnya, atau punya lampu ajaib. Tidak, Arb tidak demikian. namun cerita ini akan membawanya menjadi orang sangat terkenal atas segala produktivitasnya, Arb akan populer hingga dikagumi negara tetangga. Semakin tahun, nama Arb menjulang bak bola salju, namun dikepalanya hanya ada satu tujuan, dia tidak memikirkan sudah sejauh mana namanya disebut, Arb hanya peduli pada satu hal : rumahnya.

Triwulan kesatu tahun 1997, Arb mendaftar SD-sekolah pertama kali untuknya. Arb tidak disekolahkan di Taman Kanak Kanan (TK) saat itu. Sayang, Arb ditolak menjadi murid baru ditahun itu, alasannya karena masih terlalu muda dan belum bisa membaca.



#bersambung -








0 komentar:

Minggu, 17 November 2013

Sebut Aku Dengan Satu Nama

Padahal yang kita pikirkan sama, namun kita telah menyebutnya berbeda. maka jika kita berpapasan di suatu waktu, tengoklah. Buat definisi yang sama. Jangan menggantungkan hal yang gak semestinya bersemayam tanpa kejelasan.

seperti aku yang menyebutya imperata, dan kamu menyebut hyndical.

Lagi, bahwa dilain sisi, kita punya penyebutan yang sama diatas defisnisi yg berbeda. sangat berbeda dan mungkin saja bertolak.

Uh ya, selagi yang kita kerjakan adalah sesuatu yang kita senangi, sungguh itu bukanlah pekerjaan. itu adalah hobby. Namun jika kita tidak menyukainya, maka disaat itulah kita mulai berfikir untung rugi. dan kita pasti paham sekali dimana posisi yang seharusnya kita isi.

0 komentar:

Selasa, 27 Agustus 2013

Harus Semangat (lagi) !!!

Bukan soal kaya itu bisa beli apa saja, tapi lebih tenang untuk hidup dengan bahagia


Bukan soal sedih itu kalau kondisi miskin, tapi lebih karena kebersamaan lebih hangat


Sekarang, tidak ada parameter untuk itu. Bermuram durja.


Tidak ada hubungan.


Karena sekarang saja, aku sedang berbahagia ditempat yang mungkin terlihat amat menyedihkan


Dan besok, kalau kita tersesat ditempat gelap. Ingatlah, tidak harus kita sedih atas kondisi yang ada sekarang. Kita hanya perlu mengingat satu hal untuk bisa selalu bahagia, janji Tuhan kita yang akan membuat keadaan selalu lebih baik dan lebih baik lagi.


Aku mencintai keadaan ini. Perubahan ini. Tanah bumi Indonesia-ku ini. Dan semua sketsa kecil dari perjalanan hidup ku.


n3.jpg

0 komentar:

Selasa, 18 Juni 2013

Gara-Gara Mahasiswa

source : waspada.co.id
17/06/13
Gara gara mahasiswa
Hari ini hotline berita menayangkan demonstrasi dimana-mana
Berbagai daerah saling memprihatikan
Banyak-banyakan massa

Apa yang mereka perbuat?
Mahasiswa itu demo atas kebijakan pemerintah yang akan menaikkan tarif bbm bersubsidi

Mereka turun kejalan
Atas nama mahasiswa
Atas nama rakyat Indonesia
Atass kepentingan bersama

Bangga dengan almamater masing-masing yang mereka kenakan
Sekali lagi, mereka turun ke jalan untuk batalnya kenaikkan BBM
Bangga menjadi bagian dari ribuan mahasiswa yang 'membela kebanaran'
Memekakkan suara lantang di mikrofon besar
Membuat barikade-barikade tangguh

Di satu daerah, universitas besar mengumpulkan massa mendemo kantor Gubernur
Ya Tuhaaaan. Padahal daerah itu beda pulau dengan senayan. Markas besar para pemilik keputusan
Demo itu mungkin menutup Jalan

maka mungkin saja,
puluhan lapak rakyat miskin yang berjualan mereka 'rampas'
puluhan kegiatan/transaksi rakyat kecil batal karena macet total
ibu-ibu panik akibat anankya hilang ditengah demo
keringat bapak-ibu petugas kebersihan kota semakin deras akibat sisa-sisa demo


Oh mahasiswa
jikalau pun jadi, keputusan naiknya bbm bukan tanpa alasan
Oh mahasiswa
mungkin saja kita hanya punya dua variabel untuk menolak mentah-mentah keputusan ini
Oh mahasiswa
sejauh apa kita mengerti materi perkuliahan, maka problem ini lebih dahsyat dibanding mata kuliah kita
Oh mahasiswa
kalau saja untuk memahami mata kuliah sulit, maka bagaimana mungkin kita mengerti problem nasional ini
Oh mahasiswa
kalau saja nilai ujian kita dapat skor C atau D, pantaskah kita menganalisis dan memutuskan pihak mana yang harus kita bela?
Oh mahasiswa,

semua tindakan kita belum tentu nyata
Tapi yang nyata, kita sudah buat rusuh negeri kita hari ini
kita sudah rusak banyak mata pencaharian rakyat yang harusnya kita bela

Aku setuju, kalau menang harus demo, maka tempat yang harus kita datangi cuma satu, Kantor DPR RI di senayan
Bukan membuat rusuh seluruh penjuru negeri ini. Sia-sia mahasiswa!
Tidakkah kita berfikir?

Maka cukuplah, cukuplah hari ini. jangan terulang lagi.
Ini bukan era '98
Dan kita, jauh dari kata-kata pantas untuk mengikuti jejak abang-abang kita terdahulu.
Kita harus masih banyak belajar, mahasiswa

#demoBBM

0 komentar:

Kamis, 13 Juni 2013

Ancaman 9 Juta, Siapa Takut?

Seberapa tidak pentingnya waktu untuk mu?
Seberapa meremehkannya dirimu untuk semua urusan? menganggap kalau semua hal akan bisa beres dengan mudah, so santai-santai dulu tak masalah.
Seberapa peduli dirimu atas tugas-tugas dan deadline?

Ini salah satu variabel. bisa saja ancaman nanti akan lebih dahsyat, 18 juta misalnya.
Ini bukan masalah dirimu tidak pintar, bukan masalah dirimu tidak sanggup menelan mentah-mentah atau mencerna semua materi. Bukan masalah suka-tidak suka dengan hitung-hitungan ataupun dengan hapal menghapal. Sungguh ini hanya masalah apakah ancaman 9 juta ini masuk proyeksi mu selama ini Men.

Kita jelas tahu konsekuensi ini. Bahkan sebelum semuanya dimulai. Salahnya, megadeadline tidak pernah menjadi perhitungan buatmu. Saat kita punya waktu leluasa untuk memilih langkah, kau sama saja seperti diatas, meremehkan dan menganggap tidak penting.
Heey, 9 juta itu banyak. sekaya apapun orang tua kita. tidak ada yang menyangkal ini. kau bisa tanyakan ini sama bapak-bapak pemegang 10 urutan orang terkaya dinegeri kita. kalaupun ada yang bilang angka ini tidak ada artinya, maka masalahmu selesai, tinggal minta saja nominal itu ke orang yang bilang santai kehilangan 9 juta.

Kita anak-anak BUD men, Beasiswa Utusan Daerah. Masih ingat saat pengumuman penerimaan beasiswa ini? saat pertama kali mendengar namamu ada di deretan orang-orang yang beruntung ini? Mama Papa pasti bangga, berpikir kalau anakku akan kuliah tanpa biaya, Alhamdulillah. Heeeyyyy men, kalau sadar tidak kalau boleh jadi orang tua kita pernah mendesiskan kata ini dalam hatinya? Anakku kuliah gratis karena dapat beasiswa, sibuk memamerkan prestasi ini ke tetangga-tetangga, semua kagum Men. Maka apa jadinya kalau ternyata belakangan nanti kau datang dengan muka kusut dan melas minta 9 juta, cash tanpa dicicil untuk penambahan masa kuliah. Heeeey men, apa gunannya? 9 juta itu setara dengan biaya kuliah 6 semester teman-teman kita yang gak bertitel BUD.

Men, apa yang kau rugikan? kau menghabiskan uang cuma-cuma dan waktu mu men, pikirkan itu.
Men, aku hanya bilang ini untuk angkatanku 2010 dan adik-adikku. kita masih punya waktu, kalau saja segera buat megadeadline untuk bisa hengkang dari kampus ini kurang dari 8 semester. Bukan hanya BUD-ku tapi semua BUD di kampus ini, BUD yang punya nasib sama.
Men, jangan anggap enteng, atau esok lusa kita akan diangggap enteng oleh siapapun. Buat semuanya berarti. Buat semuanya sukses. jangan berhenti  karena terjegal masalah.

Men, kau harus ikut SP kalau masih ada hutang kuliah. Kau harus kejar dosen kalau masih belum punya penelitian. Sekali lagi men, berhenti untuk uncare, u will be losing cause u're do.
bahkan kalau kau tidak peduli dengan dirimu sendiri, maka siapakah yang mau memberimu jalan?

Men, ini bukan dunia dongeng, yang setiap kenyataan akan sesuai dengan mimpi dikepala tanpa harus mengeluarkan berbulir bulir keringat. Celaka lagi kalau hari ini ada yang sudah pasrah akan menyerahkan dengan rela 9 juta-nya untuk nanti. kau bodoh men, maaf aku pakai kosakata ini.

Sudah berapa kali kau bertemu dengan dosen disini? Maka andai kau tau men, tidak semua dosen punya hati seperti yang kau anggap selama ini. Aku tau kau takut ketemu dosen karena ngeri dengan ceramahnya, omelannya, atau semua alasan yang membuatmu malas dengan moment bertemu dosen. Kau harus percaya, ada dan pasti ada dosen yang baik disini, yang care dan sangat peduli denganmu. Selagi jika kita punya niat untuk berterus terang, semua mudah men.

Sama seperti aku. Kau dan yang lainnya.
Kita harus menbakar habis rasa takut dengan dosen, yang sungguh itu sebenarnya masalah sepele. Dosen PA ku sekarang temanku Men, aku pernah begadang sampai setengah dua malam untuk melakukan hal sepele, bukan tentang akademik apalagi penelitian, hanya ingin menyatukan chemistry.
Kau harus segera list hari ini. Kau harus menghabiskan semua sks di semester 7 nanti.
Kau harus segera penelitian di semester 7 nanti.
Kau harus mengikuti seminar kakak kelas untuk tau apa itu seminar.
Kau harus segera cari relevansi, literatur, tanya-tanya, apapun itu yang penting proposalmu jadi, mudahnya kau bisa ganti parameter saja dari penelitian syapapun yang kau comot. Next, lapor dosen. Kau harus pintar bicara dan jadikan dosen itu temanmu.

Ini cuma variabel kedua Men, kau mungkin punya rumus yang lebih dahsyat. Atau kau yang baca ini bahkan udah dua tingkat dari yang aku tulis. Baguslah.
Katakan pada dunia Men, kau akan lulus normal. Bagaimana dunia akan mendoakanmu sementara dunia tidak tau, kau tidak bilang.
Semua butuh pengorbanan Men. Everything have sacrifices, bigger and bigger.

Salam perjuanangan.
Ikhwan goes to graduate on Mei 2014.

0 komentar:

Sabtu, 08 Juni 2013

Saat ke Kota Bandung, Aku Lebih dari Remaja Papa

Gd. Sate - Bandung city
8/6/13. Aku sedang dihujani. Dilanda bencana. bencana untuk rasa kerinduan yang maha dahsyat, tak terlihat namun jelas-jelas ada dan terasa. Sekarang masih pagi buta, sejak tiga hari yang lalu aku berkunjung ke kota ini Pa, kota kembang. Mengendarai motor bersama kawan-kawan jurusan tempat aku kuliah. Kesini karena minggu ini adalah jatah libur untuk mahasiswa IPB sebelum berperang mneghadapi ujian minggu depan. Aku lebih memilih untuk berlibur dan pilihan itu ke kota ini, penat sekali menghadapi rutinitas super berat kota hujan.

Aku tak menyangka dulu saat masih kecil, kalau sekarang bisa melangkahkan kaki (hampir) kemanapun aku mau Pa. Asalkan keinginan itu ada, asalkan aku mau usaha, dan yang terpenting asalkan aku percaya aku bisa sampai kesana, itu sangat mungkin terkabul. Sejak kali pertama aku meninggalkan Balikpapan tahun 2009 ke Jatinangor, tahun selanjutnya aku menetap di Bogor setidaknya untuk empat tahun, menjalani masa perkuliahanku. Disini aku bangun mimpi Pa, hingga aku sudah pernah ke Bali, Jogjakarta, Jakarta, kota-kota kecil lainnya. bahkan pernah dua kali aku ke luar negeri. Ke Malaysia tahun 2011 dan 2013. Dan sekarang, kota ini adalah tempat persinggahankku. Kota Bandung.

 Aku ingin menjadi bujang Papa. Rindu itu membuncah-buncah setiap temanku memanggil kata 'papa' untuk ayahnya, rumah tempat aku menginap di Bandung. Tak terasa, sudah ribuan malam aku tak menyebut kata itu. Aku menangis, walau seperti biasa tangis tanpa tetesan. Tetap sama, menyedihkan. Dan kau tau Pa, Bandung itu mirip Balikpapan, beberapa jalan mengingatkan ku kepada hometown. Dan sudah ratusan malam aku sendiri di perantauan, ratusan malam tanpa dinding-dinding rumah, ratusan malam tanpa wajah orang-orang yang kucintai, ratusan malam juga untuk semuanya sebelum perjalanannku dimulai.

Aku sudah melewati masa remaja Pa. umurku 21 lebih. Aku dewasa Pa. Itu pikirku. Sudah tidak mungkin lagi bagiku untuk main kelereng, mengejar layangan, main tazos, kartu gambar, petak umpet, asinan, karena mungkin mainan itu sudah pada entah dimana, kini teman-teman sepermainan dulu juga sudah sibuk dengan urusan-urusan serius mereka. Siapa sangka Pa, aku pernah audiensi dengan Wakil Gubernur kita disatu ruangan dan hanya kami bertiga, Pak Wagub, Satu temanku, dan aku. atau akku pernah mendapatkan buku karangan pribadi milik Menteri Kesehatan RI, Siti Fadillah Supari didalam seminarnya yang kuhadiri, dan beberapa hal lainnya Pa, yang tidak mungkin dialami anak remaja kecil nan tanggung seperti aku dulu. 

Aku dalam kerinduan Pa. Terima kasih melahirkan ku. Terima kasih lebih sering mengajakku jalan dibanding kakak-kakakku. Aku tetap menjadi laki-lakimu Pa. Walau aku sudah lupa suaramu Pa :'( .Maaf aku jadi nakal Pa, sulit untuk mendidik diri sendiri. Sulit sekali Pa, tapi aku bisa. Aku sayang Papa.

Yang pasti masuk surga Allah. (Amiin)
Yang sedang menunggu yaumul ba'ats
Yang telah mengajarkan dan mendoakanku
Yang menjadi sejarah hidupku
Papa, Saleh.

:: Antapani, Bandung, Jawa Barat.

0 komentar:

Rabu, 22 Mei 2013

Hari ini Kita Mulai Jenuh

source : davetheorganism.blogspot.com
Hari ini kebanyakan orang jenuh dengan kata mutiara. Beberapa motivator terkenal yang booming beberapa tahun belakang kini mulai meredup. Kenapa? mungkin saja kebanyakan orang ini bosan. Alasan logis karena hidup mereka tak kunjung berubah pasca mendengarkan petuah yang memang dahsyat itu. Akupun demikian blog, cita-citaku sampai semster 4 lalu adalah menjadi motivator terkenal. bermimpi kalau suatu saat akan menjadi penyemangat super dahsyat yang terkenal. Ah, memang cuma obsesi karena betapa gagahnya aku melihat para motivator itu.

Kau tau blog, aku punya pengalaman nekat. Suatu ketika aku pernah mengikuti seminar, di seminar itu juga ada acara AMT (achievement motivation training) yang diisi oleh salah satu motivator yang cukup terkenal. Setidaknya untuk wilayah Jabodetabek. Dia meninggalkan cp. Aku catat no hp beliau. Esoknya aku hubungi, ku bilang kalau saya juga ingin menjadi motivator. Aku ingin mendapat pelajaran-pelajaran menjadi motivator handal. Tolong berikan aku kesempatan untuk belajar bersama. Saya sungguh-sungguh. Itu yang aku katakan.

And you know, hari itu juga aku diberi alamat tempat dia memberikan pelatihan. Aku datang kesana. Belajar menjadi motivator sepertinya. Kerjaankku hanya duduk sampingnya, didepan laptop dan mematikan lampu saat momen-momen membuat nangis peserta kegiatan. At least, aku mengetahui dapur para motivator, beliau menyampaikan banyak saran dan trik. Itu pertemuan pertamaku, juga pelatihan pertamaku. dan kau tau lagi, itu juga adalah pertemuan terakhirku. 

Entahlah, semakin hari aku semakin jenuh. Jenuh dengan semua kata-kata itu. diulang-ulang. itu-itu saja. hanya benar-benar bermakna saat diucapkan motivator dengan backsound yang memikat. Yah, memang.

So. kita butuh apa sekarang. lagi-lagi entah.
Kita hanya butuh kita. Aku hanya butuh aku. Dirimu hanya butuh dirimu. Kalaupun butuh si penyemangat, maka itu adalah kita sendiri, atau orang-orang pilihan.

Semoga kita bisa segera keluar dari kungkungan kemalasan untuk berbuat. segera lepas dari ikatan negatif thinking. Dan segera bangkit, bergerak denga sejuta pangkat sejuta harapan positif. Salam damai dari Kandang. Yongss.

0 komentar:

Senin, 20 Mei 2013

Ayo Disiplin, Hargai Waktu!

 
source : natroms.blogspot.com

Postingan ini repost dari salah satu cacatan di Facebook ku. Dengan beberapa perubahan.
 
Agustus, Tahun 2009
@Asrama Haji Balikpapan.


Seseorang mnyampaikan 1 wasiat saat kuliah subuh. 

"Jika qm ingin tau betapa berharganya waktu 1 tahun, tanyalah kepada siswa yang tinggal kelas.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 bulan, tanyalah kepada ibu yang hamil prematur, kemudian anaknya meninggal saat lahir.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 minggu, tanyalah kepada mahasiswa BUD IPB yang telat 1 minggu dari waktu kelulusan dan dihitung semester baru dengan biaya 9 juta.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 hari, tanyalah kepada org yang bekerja hari itu & hari itu langsung di gaji, tidak kerja maka tidak ada gaji.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 jam, tanyalah kepada karyawan yang dipecat karena terlambat 1 jam.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 menit, tanyalah kepada kakak yang terlambat naik kereta untuk pulang.
Jika qm ingin tau betapa berharganya wktu 1 detik, tanyalah orang yang selamat dari pesawat terbang yang meledak dan selamat karna ia terjun 1 detik lebih cepat.


So, budayakan ontime!
Jadikan disiplin sebagai gaya hidupmu.

2 komentar:

Jumat, 17 Mei 2013

Pemimpin itu ..

Semua ini inspirasi...bukan cuma bawa wibawa namun Dekan Fapet tercinta-ku ini bawa semangat. Iya, semangat 45. Semangat anak muda..widiih, Beliau cerita masa lalu, konsep-konsep kepemimpinan, cerita kepemimpinannya masa lalu, tips-tips dan banyak lah..semua tentang organisasi. macam mana organisasi yang sehat, macam mana yang sakit. kalau mau tetap establish apa yang kudu pemimpin lakuin.

Organisasi itu kata beliau :
komunikasi, harus dilakuin poin penting ini. Organisasi sehat itu yang punya rantai komunikasi yang baik. karena salah satu penyebab ada masalah itu ya gara-gara komunikasi yang gak efektif.
leadership, organisasi butuh ini, butuh pemimpin yang sip. sip kyk apa? sip yang bisa mempengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan tertentu, begitu beliau bilang.
menejemen konflik, ini sama pentingnya harus dimiliki organisasi. yaitu orang yang mampu menyelesaikan masalah. pasti adakan masalah apa aja, nah problem solver harus dimiliki. mutlak. itu kalau mau punya organisasi yang sehat.

itu aja sih yang paling penting..maksudnya penting untuk di share-kan. sisanya kapan kapan, mungkin di lain kesempatan.

that's it. n just do it for our organisasi.

0 komentar:

Senin, 29 April 2013

Satu Moment Terindah D.Net

Sekarang bulan April akhir, artinya tinggal dua bulan tersisa semester enam akan usai. Dan tinggal dua belas bulan aku bisa dibilang mahasiswa. Setidaknya sampai aku memutuskan untuk menjadi mahasiswa pasca-sarjana atau tidak. Itu artinya juga, dua belas bulan lagi sisa waktuku untuk bersama mereka. Teman-teman tercinta, angkatan 47 jurusan nutrition and feed technology. Di Kampusku IPB ini, ada sistem perkuliahan TPB (Tingkat Persiapan Bersama) yang semuanya harus dilewati dengan sukses di semester 1 dan 2. Aku gak mengenal siapa teman jurusanku saat itu, dan memang kami baru saling mengenal sejak tingkat dua di awal semester 3.

Tapi tidak untukku blog, aku baru benar-benar mengenal mereka akhir semester lima. Bukan karena aku tidak bersama mereka selama ini, tapi karena aku yang terlanjur cinta dengan dunia-ku, aku punya keluarga yang ku pikir lebih dari cukup untuk membuatku tertawa seharian, ataupun sekedar mematikan lelah yang menggantung pundak.Sehingga menurutku mereka tidak lebih penting dari sekedar teman kelompok untuk meringankan tugas dosen dan lainnya.

Di akhir semester lima, akku baru benar-benar menjadi "bagian" mereka. Menakjubkan. Menyenangkan. Mereka lebih dari yang kubayangkan. Lebih respect dari yang kuduga. And more important, lebih bersahabat dari yang aku punya selama ini.

Tidak ada yang terlambat. Termasuk aku yang baru menyatakan bergabung di keluarga D.Net di akhir tahun kemarin. Memang jahatnya aku, aku datang karena pergi atas pelarian dari rumah 'dinas'ku. Tapi biarlah, tak masalah. Aku tak merasa bersalah sedikitpun saat pergi, tapi yang aku khawatirkan aku datang karena pelarian. membuatku merasa bersalah menyia-nyiakan D.Net sejak resmi menjadi mahasiswa peternakan. Resmi menjadi Ahooy mania.

Karena itu aku datang tidak sekedar datang, deklarasi kedatanganku sebagai calon ketua jurusan nutrisi. Mengikhlaskan sisa umurku sebagai mahasiswa untuk 'mengenal' dan mendekatkan diri dengan D.Net, tidak hanya D.net, tapi juga seluruh mahasiswa nutrisi. Terlepas aku berhasil atau tidak, aku hanya bergerak dengan menghasilkan 'sesuatu' untuk mereka. Sebisaku. Siasanya serahkan pada yang kuasa.

Jika nama itu penting (dan aku sangat sepakat nama itu penting, penting untuk diingat dan dikenang), D.Net adalah D (Simbol huruf Fakultas Peternakan di Kampus IPB), N (Nutrisi), e (Empat), t (Tujuh) maksunya kumpulan mahasiswa peternakan jurusan nutrisi pakan angkatan 47. Keren sekali untuk dikenang bukan? Mungkin 20 tahun lagi singkatan ini bisa jadi kuis saat kita semua tak sengaja bertemu di suatu tempat. Di tempat wisata liburan yang indah mungkin.

Dan inilah, satu moment terindah yang aku miliki bersama keluarga D.Net. Foto seusai menjuarai sepak bola di ajang Dekan Cup 2013. Kami sangat banyak agenda kebersamaan. Dan akan aku posting dilain kesempatan. Ini juga bukti aku 'diterima' disini. Punya posisi khusus di mata mereka. Walau mereka tak pernah lupa setahun terakhir aku sangat apatis dengan D.Net.hahaha. maafkan aku.
Memori ini akan mahal sekali, sangat mahal saat kita sudah berdiri di limit kesuksesan. Karena itu, tetap jaga komunikasi. Apapun itu yang kita lakukan selama ini, setiap kita telah memberikan pelajaran berharga untuk lainnya. So, tak ada yang sia-sia. Semua punya nilai bro. Salam hangat keluarga D.Net. Ahooooy!!!
@gymnasium IPB, 18 Maret 2013



0 komentar:

Minggu, 28 April 2013

Bogor-Sukabumi, Jarak Terjauh Para Peneliti Puyuh

Minggu, 28 April 2013. Ini kali pertama aku datang ke Sukabumi. daerah yang bersebelahan dengan kota sarjanaku, Bogor. Pukul 06.00 pagi aku sudah membaca bismillah untuk memulai perjalanan ini. Aku punya motor, jupiter cw keluaran tahun 2011 warnanya biru hitam. Sejak dua tahun lalu jupiter ini selalu menemani kemana aku pergi, mungkin hanya satu dua tempat aku tidak bersamanya. Tapi kali ini dia sedang tidak fit, jadi aku rental motor untuk mengadakan perjalanan panjang ini.

Sukabumi adalah tempat aku melakukan penelitian. Penelitian tentang sejauh mana reaksi penggunaan tepung lidah buaya sebagai antibiotik untuk meningkatkan performa puyuh. Penelitian ini aku lakukan karena secara kebetulan proposal dari program kreativitas mahasiswa-ku lolos. Tidak sendirian, tapi berkelompok. Aku punya 4 partner lain. Penelitian ini memang bukan riset besar, ini hanya riset kecil-kecilan, riset sederhana yang memang hanya bisa dilakukan untuk mahasiswa standar strata satu. Dan memang, aku dan teman-teman se tim ku bukan satu-satunya yang beruntung. Tapi ada ribuan proposal yang juga di acc oleh DIKTI untuk diizinkan menjalankan proposal-proposal mereka.

Tapi aku punya mimpi lain dari penelitian ini, kau tahu kalau tidak banyak orang di Indonesia ini yang paham tentang farm? tentang dunia peternakan maksudku. Tapi sekatang ini, pengusaha peternakan semakin booming, investasi penggemukan unggas marak dimana-mana. namun ada satu hal yang tidak terlihat, pakar dari semua ini sedikit. Dan lebih sedikit lagi yang bisa dan mau untuk terjun mendalami dunia antibiotik.

Tim-ku membuat antibiotik alami, pengganti dari antibiotik sintetis yang sampai saat ini masih laris di Indonesia. Antibiotik ini dari tepung lidah buaya. Kami sudah menguji kualitas dan kandungan Aloe vera ini. Nilai plus-nya, antibiotik alami ini tidak meninggalkan residu ke ternak yang mengonsumsinya. Kalau antibiotik sintetis itu jelas akan meninggalkan residu ke ternak, entah itu mengumpul di hati, ataupun menyebar ke daging, walaupun kita tidak tau berapa kadar toleransinya, tapi aku pikir menggunakan yang herbal itu jelas lebih baik.

U know, Swiss dan Denmark sudah tahun-tahun lalu melarang penyebaran ternak yang menggunakan antibiotik sintetis, karena mereka takut kalau atibiotik itu malah masuk ke tubuh mereka lewat daging ternak yang mereka makan.

Besok-besok kita akan melihat lebih dalam lagi pengaruh dari penelitian tim puyuh-ku. Doakan kami sukses. Sukses melewati tahap pertama sebagai peneliti abal-abal, untuk menjadi peneliti profesional.
Doakan kami juga supaya selalu fit banget di setiap akhir pekan, karena setiap minggu juga kami harus menempuh Bogor-Sukabumi untuk memantau puyuh kami tercinta.

Protein hewani, cerdaskan bangsa.!!

0 komentar:

Rabu, 24 April 2013

Cukup 45 dari Seratus

Empat puluh lima. Itu adalah nilai. Entah seberapa pentingnya makna angka yang diberikan setiap dosen untuk mahasiswa-nya. Setiap kita jelas akan memaknainya berbeda. Empat puluh lima. itu muncul di disamping kolom NIM D24100083. Ya, nim itu adalah nim ku, dan juga nilai itu. Empat puluh lima dari mata kuliah Ilmu dan Teknologi Reproduksi. Aku mengambilnya di daftar mata kuliah di awal semester kemarin. Cepat atau lambat aku akan dan harus mengambilnya. ITR adalah mata kuliah wajib, wajib untuk aku ambil. Jika aku gagal menyelesaikannya semester ini, maka aku harus mengambil lagi di semester berikutnya. Ah tidak, sepintaspun tidak pernah terpikirkan kalau aku harus mengulang.

Kita selalu punya banyak alasan untuk memaknai apapun, benar-benar mengerti atas kenapa-kenapa yang datang sebagai tamu kemarin, hari ini, dan mungkin lusa. Setelah tau jawabnya, maka tentu kita akan tau juga kapan akan berhenti sesal bahkan menangis.

Empat puluh lima. Itu jelek sekali. kalau saja angka itu kudapat ketika masih di sekolah dasar, jelas teman sekelas akan men-judge tanpa ampun bahwa aku bodoh. atau sama-sama bodoh. Karena nilai empat puluh lima jelas berkorelasi positif dengan makna negatif, misal malas, kurang belajar, meremehkan, less understanding and so on. Tapi tidak saat ini, empat puluh lima tidak ada yang peduli selain pemiliknya. 

Evaluasi mid semester atau pasca kuliah dalam tujuh pertemuan kemarin penyebab angka itu lahir. Aku punya kesempatan untuk memperbaiki pada last exam nanti sebelum poin kumulatif keluar. Tapi jelas, empat puluh lima adalah koreksi besar buatku.

Aku tidak cerdas kalau disejajarkan diseluruh mahasiswa nutrisi. Dan hanya ketekunan belajar yang bisa mengubah nasibku. Sayangnya satu-satunya amunisi itu tidak ku gunakan, belajar setengah-setengah dan bahkan tidur lebih cepat dibanding teman-temanku yang belajar suntuk semalaman, merangkum dan membuat map-map hapalan. Maka bagaimana mungkin aku bisa menjaga ipk tidak turun, mengambil transkrip semester dengak ip terbaik yang pernah kubuat.

Empat puluh lima adalah tamparan. Tamparan buat orang seberuntung aku, memperoleh beasiswa full study + biaya hidup. Aku hanya tinggal kuliah. Lapar makan, belajar dan belajar. Menyia-nyiakan kesempatan yang boleh jadi jika orang diluar sana yang menempati posisiku sekarang ini., akan bekerja lebih keras, akan belajar lebih keras, merangkum dan menghapal lebih banyak, memahami lebih dari yang diberikan dosen, menemukan literatur dan ilmu penunjang lebih luas dari yang aku lakukan, dan yang paling penting mendapatkan nilai dua kali lipat dari ku. Sembilan puluh.

Tapi Allah pasti punya tujuan lain dengan semua ini.
Baiklah, aku janji padamu Blog, akan belajar lebih baik dari kemarin. janji untuk memperbaiki empat puluh lima itu. dan jika ipk itu penting, aku janji akan mengoleksi nilai A yang banyak buatmu .Setidaknya, cukup untuk menyabet gelar mapres tahun depan, entah diposisi berapa.  

0 komentar:

Jumat, 19 April 2013

Tidak Untuk Melupakanmu

Maaf ya Blog. Bukan maksud ku cuekin kamu sampai berminggu-minggu gini.
Jujur, banyak tempat yang aku selalu merasa berdosa setiap melewatinya. Kenapa, soalnya aku pernah janji akan buat satu page untuk tempat-tempat itu. Bukan cuma tempat blog, tapi juga orang. Aku malu karena sampai sore ini pun catatan-catatan itu belum terbuat.

Entah blog, aku punya semacam penyakit. Sakit yang aku derita ini sedikit kronis dan berbahaya. Mewabah dan menyerang. Sakit hati. Bukan gara-gara disakiti, bukan juga gara-gara TBC atau penyakit yang menyerang organ hati lainnya. Tapi gara-gara 'gersang'. Iya. aku merasa gersang segersang sphinx. Aku merasa butuh suntikan semangat dosis tinggi, butuh bermili liter cairan tubuh. habis dah.

itulah..
padahal aku tahu dengan memiliki mu aku punya satu kegiatan positif untuk terus menulis blog. sekalipun tulisan tak berkelas. sekalipun tulisan yang mirip karangan anak sd. setiap hari harusnya ada saja yang bisa aku ceritakan..
lewat kamu juga, setidaknya mimpi ngebuat buku kumplan tulisan blog juga akan tercapai. Sayang, semangat itu sedikit sedikit luntur.. aku malah sibuk kuliah dan himasiter.. maaf ya blog.

doain aku cepet lulus.
sekalipun ada badai gempa puting belliung lahar menggelegaar..aku pasti akan lulus mei 2014. Bahkan sebelum itu. Amiiin

1 komentar:

Kamis, 28 Maret 2013

Bunuh Dia

Aku melangkah. Berjalan.
Keras. Meninggalkan jejak mencabut akar.
Aku bergerak. Menjauh.
Menghempas. Melepaskan pakaian bekas kemarin.
Aku datang. Baru.
Bertamu. Dengan jas putih milik bayi yang suci.

Besok, kalau suasana hati membaik. Aku pulang.
Menerimaku, atau menutup pintu.
that's your turn.

0 komentar:

Rabu, 20 Februari 2013

19 Februari untuk Sahabatku

Presiden BEM STEI Yogja 2012-2013
Sahabatku, hari ini mengulang hari kelahirannya untuk kali kedua puluh. Setidaknya, untuk lima tahun terakhir dia amat penting buatku. Kami dipertemukan dalam satu atap sekolah, di SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan. Bukan, bukan cuma sekolahan. Namun juga dalam satu pondok pesantren, namanya juga sama seperti nama sekolah SMA. Pondok Pesantren Al-Mujahidin Balikpapan.

Aku mulai bersahabat sekitar akhir tahun 2008, walau aku sudah mengenalnya sejak pertengahan 2007 saat kami sama-sama baru menjadi siswa baru SMA M-2 Al-Mujahidin. Hanya saja kami saling mengenal setelah lolos masuk ke jurusan IPA bersama 25 siswa-siswi lainnya. Dulu, untuk masuk ke jurusan IPA di sekolahku memang harus memalui tahap seleksi.

Sebelum dia punya satu ruang penting dalam ungotgetable person dihidupku, aku hanya mengenal dia sebatas anak pendiam yang suka menulis puisi. Menyendiri untuk menemui inspirasi-inspirasinya, dan hanya 'terlihat' saat hari minggu dimana pondok ku ada jadwal latihan rutin badminton, dia jago sekali bermain badminton. Setidaknya, menjadi tim inti pemain badminton Pon-pes Al-Mujahidin untuk mengikuti kejuaraan pospeda bukan sesuatu yang sulit. Sekarang pun, aku sedikit bisa bermain badminton juga karena dia, karena sahabatku itu.

Sangat banyak moment yang kami habiskam bersama. Dia adalah partner terbaik saat kontingen pramuka Mujahidin mengikuti berbagai perlombaan satuan pramuka. Kami harus jalan kaki belasan kilo dengan beban di pundak dengan menyelesaikan beberapa masalah. Aura kepemimipnannya begitu terlihat sekalipun diposisi anggota. Problem solver yang juga punya pikiran yang bagus.

Aku pernah mengadakan satu acara perkemahan pondok pesantren, dan cukup bersamanya semua hal tersulit akan terlewati, Dia tak akan istirahat sebelum semua masalah selesai, setelah memasang lampu di pepohonan, atau tidak akan istirahat sebelum memastikan medan jerit malam sudah benar-benar fix.

Loyalitasnya tinggi dengan integritas yang tinggi pula. Bukan sekedar memuji, pikiran-pikiran strategis dan tindakan taktis yang selalu terlihat dalam setiap perilakunya adalah benar adanya. Aku beruntung bisa mengenalnya dan sekaligus menjadi sahabatnya. Bukan hanya aku, satu lagi yang juga mengisi kekompakan genk sahabat yaitu Fachruddin (Tompel). Kami adalah tiga sahabat, yang terbangun atas kesadaran cinta persaudaraan yang saling menjaga dan menguatkan impian yang dibangun bersama. Kami ingin pergi ke timur tengah dan membangun bantuan sosial untuk siapa saja yang membutuhkan.

Dia sama sepertiku, mahasiswa. Tali toganya bergeser dibawah almamater Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta (STEI). Kau tau blog, saat aku menuliskan tulisan ini untuknya, dia adalah Presiden BEM STEI Yogya. Aku tak heran, juga Fahruddin. Memang leadershipnya jago sehingga menjadi orang nomor satu STEI adalah sesuatu yang sangat mungkin.

Hari ini dia sedang berulang tahun. Ulang tahun yang ke-20. Dia termuda dari kami bertiga. Semoga perjalananmu akan semakin cerah, langkah yang semakin dikuatkan, kepalan tangan yang semakin dikeraskan, hati yang semakin dilembutkan, dan impian yang semakin digigit untuk diwujudkan bersama aku dan Fahruddin. Proud to U Wahyu Hadi Wibowo .

@ Tanjung Samboja

Suatu saat, kita akan berdiri bertiga diatas salah satu gunung di Indonesia. Dan kembali mengencangkan tali pinggang untuk bergerak bersama, dan membangun bangsa Indoseia. We love U. We Love WUI.

Sebagian orang mungkin mencela mimpi dan cita yang kita bangun, bahkan malah tertawa geli melilat kami bertiga bersatu untuk suatu hal bodoh. Tapi percayalah, tak ada yang sia-sia atas semua hal yang dikerjakan.

c u .
di Lapangan Masjid Istiqomah Balikpapan
Wahyu, Udin, Ikhwan

1 komentar:

Jumat, 15 Februari 2013

Woodball is Unique Sport Game

Berpose di Gate 2 ,haha
Kau tau woodball? Woodball itu permainan olahraga. Aku juga tidak tahu sama sekali, sebelum aku kebetulan bisa main permainan itu. Memang tidak familiar kan, kalau begitu sini akku kasih tau sedikit yang aku tahu. ^^

Tanggal 23 Januari 2013 aku sempat memainkan peermainan ini. Woodball mempunyai 4 faktor penting untuk bisa dimainkan.
Pertama, player. Minimal satu orang dan maksimal sesuai dengan kapasitas lapangan yang ada. Standarnya 4 orang untuk satu gate.
Dua, Mallet. Stick atau alat pemukul terbuat dari kayu, di bagian pemukul di desain seperi botol, bagian ujung di beri karet.
Tiga, Gate. yaitu sasaran finish bola. Standart permainan adalah 24 gate yang dimainkan sebanyak dua putaran.
Empat, Ball. yaitu bola kayu yang memiliki diameter 95 mm dan berat 60 gram.

Cara bermainnya sama seperti bermain golf ^^
Setiap gate mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda dan mempunyai batas hit yang berbeda juga. Semakin sulit gate, maka kesempatan hit akan semakin banyak.

Seruu sekali. Oh iya, sewaktu internship program di Arau, aku mengikuti pertandingan woodball ini, Dapat juara 4 hehe. Pemenang biasanya ada 6 Winner.

Pemenang ditentukan dari player yang paling sedikit akumulasi hit-nya dari seluruh gate yang diperlombakan.

Penjelas cara bermain woodball

Lihat-lihat kaleidoskop
Alhidayat, Juara 3 woodball championship
Action pasca pertandingan
Pengumuman juara
Alhidayat (Juara 3) dan Ikhwan (Juara 4)
Ikhwan IPB Juara 4, Frandy Unila Juara 6, Alhidayat IPB Juara 3, Juara 1, 2, dan 5 direbut pemain UiTM Malaysia.

0 komentar:

Rabu, 13 Februari 2013

Ekspedisi Gn. Lawu di Pendakian Pertama

Satu bulan lalu aku memposting satu impian, postingan itu adalah Impian Baru Mendaki Gunung Lawu, kini sekarang aku membuat press release-nya. Mendaki gunung memang bukan impian yang tersusun di awal, tak terlintas sejak kecil kalau suatu saat bisa berdiri lebih tinggi dari awan. Hanya di kelas 2 SMA sudah cukup senang bisa naik pesawat untuk pertama kalinya dan tentu pertama kali juga melihat awan dengan menengok ke bawah.

Namun, impian menaklukan ketinggian gunung ini baru saja, tak lebih sebulan. Boleh jadi karena aku habis nonton film motivasi meraih mimpi yang menggunakan kegiatan mendaki sebagai gambaran cara menjaga, mempertahankan, dan meraih mimpi.

But, semua indah. Keputusan untuk mengajak kawan-kawan mendaki gunung pun bukan pilihan yang salah. Hasilnya aku sangat bahagia melewati semua rintangan hingga sampai ke hargo dumilah, puncak tertinggi pengunungan lawu. Aku dan sembilan teman-teman melakukan pendakian pada tanggal 5-6 Feb 2013. Perjalanan kami dimulai sejak tanggal 4 Feb, kami berangkat dari Bogor menuju karanganyar dan bermalam di Pon-Pes Isy Karima. kami boleh saja menginap lantaran empat temanku adalah alumni pondok sana. Pukul 14.00 selepas sholat dzuhur kami bersiap-siap untuk berangkat ke basecamp Cemoro Sewu, salah satu jalur pendakian yang bisa ditelusuri untuk bisa sampai ke Puncak.

Dari Cemoro Sewu, pendakian pun dimulai. Irwan Setiadi, Bayu, Zaenal Arifin, Adi Chandra Berampu, Siti Khoiri Inayah, Yoga Susetyo Pauzi, Ridho Rasyid, Rizki, Hakim NurHuda, dan Aku berjalan dengan tempo yang cukup santai. Sebenarnya cuaca kurang mendukung untuk melakukan pendakian, namun kekhawatiranku berkurang karena Irwan, Bayu, Zaenal, dan Huda sudah lebih dari dua kali menaklukan gunung ini.

Selain itu, beberapa kawan fakultas bilang kalau gunung lawu adalah gunung yang cukup mistis, karena itu aku sama sekali tidak mencari informasi lebih dalam baik menbaca ataupun mencari di internet histori dari gunung lawu sebelum mendaki, dan baru menemukan beberapa cerita-cerita tentang lawu setelah berhasil turun dan kembali ke Bogor.

Gn. Lawu yang didaki melalui jalur cemoro sewu memiliki 5 Pos. Start kami lakukan dari pos 1 hingga pos 5 selama kurang lebih 6-7 jam dan di pos 5 kami nge-camp hingga pukul 4 pagi dan melanjutkan ke puncak hargo dumilah.

Sampai di hargo dumilah hanya membutuhkan waktu 30 menit dari pos 5. Setelah berfoto-foto sampia jam 7 pagi kami turun kembali ke pos 5 untuk makan pagi. Kurang lebih sekita pukul 10 pagi kami turun kembali ke basecamp. perjalanan ditempuh kurang lebih 2-3 jam. Dan pukul 2 kami kembali ke Pondok Isy Karima untuk beristirahat.

c u for next trip. next climb. ^^

2 komentar:

Selasa, 12 Februari 2013

Belajar Clarias sp. di Negeri Jiran

Pusat Pengumpulan Ikan Ait Tawar, En. Anas (Baju garis merah hitam)
Ini adalah salah satu rangkaian dari Internship Program-ku di UiTM Perlis, Arau. Hari kedua berkunjung ke Pusat Pengumpulan Hasil Hasil Perikanan Air Tawar. Pusat ini ditangani langsung oleh En. Anas, beliau adalah lulusan Marine Technology Fakulti Gunaan dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Perlis yang beruntung mendapatkan bimbingan usaha untuk menjadi seorang entrepeneur di bidang perikanan. Seluruh modalnya didapatkan cuma-cuma dari Kementrian Pertanian dan Industri Asas Tani Negara Malaysia. Usaha yang dibangun dibantu oleh mentor yang juga dosen dari UiTM.
Pemindahan ikan keli

Dua produk ikan yang dibudidaya oleh En. Anas adalah ikan keli dan ikan talapia. Pusat ini selain membesarkan ikan keli dan ikan talapia sampai mencapai ukuran pasaran juga sebagai pusat pembenihan. En. Anas juga menjual benih-benih ikan ke peternak-peternak ikan di sekitaran Negeri Perlis.

Di Indonesia, ikan keli dikenal dengan sebutan lele, atau ikan lele. dua negara ini juga sama-sama penikmat Clarias sp. kadang hampir setiap warung makan menyediakan ikan lele sebagai pilihan lauk. Pun juga mempunyai menu khusus seperti pecel lele, dikalangan mahasiswa bogor pecel lele adalah makanan jagoan. Nasi + lele + sambal + lalapan menjadi pengusir lapar yang nikmat.
Ikan talapia di Indonesia ramah disebut sebagai ikan nila. Ikan air tawar yang juga ramai di konsumsi masyarakat Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di negeri tetangga, ikan keli juga menjadi deretan ikan teratas yang disajikan di warung-warung makan. Hanya saja, ukuran ikan lele/keli di Malaysia jauh lebih besar dari yang biasa saya temukan di Indonesia. Kalau untuk satu porsi biasanya satu ekor lele, namun di Malaysia akan di potong dua sampai tiga bagian hingga seukuran ikan lele di Indonesia. Jarang saya menemukan ikan lele yang satu potong di sajikan dalam piring, karena memang ukurannya yang amat besar.

En. Anas memelihara ikan keli mulai dari bibit selama 4 bulan hingga siap panen. Ukuran panen dengan rataan 250 gram/ekor. Sehingga kalau membeli satu kilo kita akan mendapatkan 4 ekor saja dengan harga RM 4. Kalau di kurs-kan ke Indonesia, sama saja seharga 12 ribu/kilo atau 3 ribu/ekor.

Now, dokumentasi kunjungan di pusat hasil perikanan air tawar
Ikan keli umur 3 bulan
Pengarahan En. Anas
Wawancara dengan pegawai En. Anas
En.Anas memperlihatkan bibit ikan keli umur 1 minggu
Perkenalan delegasi saat baru tiba di lokasi
Pakan ikan kelu yang aku bawa, hehe
sarang kawin induk ikan keli dan talapia

0 komentar:

Rabu, 30 Januari 2013

Memang, Aku Belum Bisa -_-"

belumbisa
Memang, sebelum terlanjur sankit hati yang terlalu dalam kita harus tahu kalau tak ada satupun manusia di daratan  bumi ini yang punya segala keahlian,
bisa terbang sekaligus berenang
bisa makan sekaligus lomba lari
bisa mengendarai mobil sekaligus nyuci baju (bukan pakai mesin cuci)
atau bisa berbahasa inggris lancar sekaligus bisa buat novel

Hari ini memang sedikit panas, bukan ruangan tempat aku tadi menghadiri seminar dan deklarasi international, bukan panas karena Indonesia, Malaysia, atau lainnya, bukan juga panas karena aku sakit,

Tapi panas karena aku merasa gak bisa seperti kawan-kawanku di depan yang mempresentasikan hasil karya di depan audiens international, di depan profesor ternama, di depan orang-orang penting yang bahkan gak perlu kerja lagi buat mendapatkan uang dan kemakmuran hidup. Di depan beberapa owner perusahaan yang kami kunjungi beberapa hari lalu.

Memang, aku gak seperti kawan ku di depan yang super duper komukasi dengan ladies and gentlement dalam english, QnA yang juga spontanitas. Aku hanya sadar kalau tadi dalam ruangan itu, bukan sadar kalau aku masih setengah mampu--atau bahkan kurang setengah mampu untuk benar-benar mengikuti pertemuan.

Please God, saya ingin berani bicara dalam bahasa inggris di depan umum, Just for a minute. It's so difficult. -_-".
Memang, mewujudkan mimpi tak semudah memejamkan mata saat kita membuatnya. Perlu jadi pemenang atas diri sendiri, dan menjadi pemenang atas semuanya. Get It.!

0 komentar:

Selasa, 29 Januari 2013

Makna Mengejar Tiga Koma


Masa ujian sudah kelar sejak tiga minggu lalu. Biasanya sejak hari trakhir sampai dua minggu kedepan semua kawan-kawan Ghofar termasuk juga dia melupakan semua hal tentang akademik, kuliah, tugas tambahan, termasuk ujian yang barusan saja mereka kerjakan. Planning liburan juga sudah dibuat ditengah-tengah ujian, ketika penat belajar siang malam kebanyakan mahasiswa membuat kongsi-kongsi untuk merencanakan liburan selepas ujian nanti.

Ghofar tidak sama sekali memusingkan kegiatan apa yang akan dikerjakannya nanti, karena dia akan mengikuti magang fieldtrip di negara Chile selama liburan, sehingga dia hanya pusing memikirkan segala yang yang akan dibawa untuk magang, termasuk latihan tari-tarian tradisional yang akan di tampilkan di depan mahasiswa asing se-Asia Tenggara, juga latihan presentasi paper yang dibuatnya saat mengikuti seleksi program magang ini.

Tiga hari terakhir ujian, deadline tugas dan beberapa tanggung jawab yang dilimpahkan Ghofar tidak terbendung, belum saja selesai satu muncul lagi tugas lainnya. Tugasnya untuk menyelesaikan tari dan presentasi cukup memusingkan, hampir setiap hari harus menyisihkan waktu untuk latihan di depan dosen.  Saat ada waktu kosong sedikit dia diminta untuk membeli perlengkapan culture perform di salah satu butik di kota. Namun tak semanis itu hidupnya, dua sms datang berturut-turut, satu dari ketua himpunan jurusannya, dia ditugaskan untuk meng-handle rapat kordinasi se-lembaga kemahasiswaan fakultas Sebulan lalu memang Ghofar salah satu calon ketua himpunan tahun ini, sayang perolehan suaranya masih jauh di bawah pesaingnya, So dia menerima tawaran untuk menjadi wakil kabinet lawannya.

continue... waiting a more time. Sorry.

0 komentar:

Senin, 28 Januari 2013

Sistem Pengisian Bahan Bakar Kendaraan dengan Card di Malaysia

at UiTM Syah Alam

Kemarin aku mendapati satu pelajaran baru, satu berharga yang baru. Kata bu guru di SD 027 dua belas tahun yang lalu, yaitu kalau kita harus menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara. Dulu, kalau ibu bapak guru berpesan akan hal itu aku tak bisa membayangkan bagaimana caranya supaya berbakti kepada bangsa dan negara, yang aku pikirkan saat itu bahwa bangsa dan negara adalah sesuatu yang besar, amat 
jauh untuk dijangkau. 

Bu guru bilang belajarlah yang rajin, dengan itu maka kamu sudah berbakti pada bangsa dan negara, itupun aku belum bisa mencernanya dengan baik, mengaitkan antara belajar yang rajin dengan berbakti pada Indonesia. Karena semasa itu pikiran kami terlalu pendek sehingga malah menganggap bahwa omongan bu guru semata untuk menyemangati kami buat belajar yang sungguh-sungguh. Aku pikir generasi sekarang juga berpikiran hal yang sama, malah bahkan lebih parah seiring dengan ganasnya peningkatan teknologi baru tanpa kontrol yang teratur. 

Mungkin kata-kata “anak-anak, belajar yang rajin ya..dengan itu kalian akan berbakti pada bangsa dan negara, Indonesia” sudah menjadi angin lalu buat mereka, itu sesuatu yang sangat tidak penting. Membanggakan bangsa dan negara, berguna buat bangsa dan negara adalah hal yang sangat jauh. 

Mana mungkin bisa dikerjakan oleh tangan kecil mereka, biarlah kakak-kakaknya atau ayah-ayahnya mereka saja yang melakukannya. Tapi sekarang, aku merasa sedikit memahami. Menyadari bahwa saat ini aku bisa dengan riil berbakti pada bangsaku, berbakti untuk membuat bangsa ini lebih baik, bangsa tercinta yang dari tanahnya aku lahir dan mungkin juga akan mati disana. 

Lewat tulisan-tulisan sederhana yang aku buat, ini adalah salah satu pengalaman yang ku dapat dari negara tetangga. Mungkin sudah banyak anak bangsa yang sudah mondar mandir kesini tapi sedikit yang ingat negaranya, mungkin banyak yang ingat negara Indonesia, tapi sedikit yang peduli, mungkin banyak yang peduli tapi sedikit yang bergerak untuk berbuat. Mungkin banyak yang berbuat tapi sedikit yang benar-benar berbuat. Karena itu, aku akan melakukan sesuatu. Tanggung jawab moril untuk menjadi salah satu dari ratusan juta anak bangsa yang berrbuat untuk bangsanya. Menyampaikan informasi lewat tulisan.

Tulisan ini tentang sistem pengisian bahan bakar kendaraan bermotor di negara tetangga, Malaysia. Aku menumpangi bus institusi, UiTM Perlis. Aku kebagian kursi paling depan saat itu, tepat di belakang Pak Cik yang mengendarai bus ini. Aku izin Pak Cik untuk duduk disebelahnya, banyak hal yang ingin aku ketahui , karena itu aku pikir bertanya tentang banyak hal itu tak ada salahnya kalau ku tujukan pada Pak Cik. 

Namanya Pak Cik Zulkifli, orangnya asik sekali, mungkin sepintas terlihat garang, kalau tak ada keberanian memulai kau akan tertpu dengan perawakannya yang seperti mantan preman pasar, tangannya bekas jahitan seperti bekas luka senjata tajam. Pak Cik ternyata ramah sekali, aku diajak ngobrol macam-macam, mulai dari yang penting sampai canda-candaan. 

Beberapa waaaktu kemudian Pak Cik masuk ke SPBU untukpengisian bahan bakar. Kau tau guys, disini mengisi bahan bakan itu tidak seperti di Indonesia yang dijagai oleh mas-mas berbaju merah lengkap dengan topinya. Disini mereka mengisi bahan bakar sendiri dan bayar sendiri. Tak perlu membutuhkan abang-abang si penjaga SPBU yang sering kita temukan di Indonesia.  

Kenapa mereka membuat sistem semacam itu? Kata Pak Cik, ‘’Karena penduduk Malaysia sedikit sekali untuk ukuran negara berkembang yang ingin menjadi negara maju. Hanya sekitar 27 juta saja. Berbeda dengan Indonesia yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak. 

Maka tidak ada keinginan pemerintah Malaysia untuk mempekerjakan rakyatnya dengan berjaga di SPBU yang tersebar di seluruh negeri sepanjang hari.”

“Dulu memang pernah digunakan sistem semacam itu dengan membuka peluang pekerjaan sebagai penjaga SPBU, sayangnya gak bertahan lama sehingga banyak SPBU yang kosong karena tak ada pegawai yang mendaftar sebagai penjaga SPBU, orang pendatang seperti Thailand dan India pun sama, mereka tak mau bekerja sebagai penjaga SPBU dengan memilih pekerjaan yang lain” Tambah Pak cik.

Sepanjang pengamatanku, jumlah motor dibandingkan dengan mobil memang lebih sedikit. Artinya memang penduduk negeri sudah cukup dengan penghasilan yang didapatkan. Sepertinya begitu.
Jadi, sistem pengisian bahan bakar di Malaysia menggunakan card, semacam kartu kredit yang biasa kita gunakan untuk berbelanja di supermarket. 

Card harus ada saldo dan setiap SPBU juga ada sistem pengisian dengan menggunakan card itu. Semacam saat kita bermain di Timezone, mudah sekali dengan menggesekkan card maka mesin berjalan, sesuai dengan jumlah liter bahan bakar yang kita inginkan.


at UiTM Syah Alam

 Indonesia? Hmm..I think kita jauh lebih dari mampu untuk melakukannya. Bukan hal yang sulit bahkan untuk membuat sistem yang lebih canggih dari ini, sistem ini juga di gunakan seluruh dunia yang memang mengefisienkan SDA mereka untuk digunakan ke arah yang lebih maju.
Maybe not now, but actually we can do it someday.


0 komentar:

Sabtu, 26 Januari 2013

Dalam Mimpi ada Hati yang di Titipkan

Rektor UiTM Perlis and Delegates from Indonesia 

Tanggal 20 Januari 2013, takdir mempertemukanku kembali pada sebuah kesempatan dan kebanggaan. Dan untuk kesekian kalinya, selalu saja aku tak percaya bahwa ini benar-benar terjadi padaku. 

Aku harus berangkat dari Bogor tanggal 19 Januari pukul 21.00, tapi sampai sore hari koperku masih tetap kosong. Segala hal yang harus dibawa juga belum aku persiapkan, sepatu pantofel, wearpack, jas lab, nametag, name card, dan beberapa hal lainnya. 

Sore itu aku malah berkunjung ke tempat rekan ku yang juga akan berangkat, melihat-lihat dia mempersiapkan keberangkatan nanti malam sambil membaca majalah terbaru di kasurnya. Aku memang selalu begini, selalu saja lebih menyukai merenung dari pada melakukan banyak hal yang sebenarnya harus segera di tuntaskan. 

Aku hanya ingin tenang. Bahkan seakan ingin berteriak-teriak saja semalaman atau lari-larian mengelilingi jalan setapak bumi sejauh yang aku bisa, hanya ingin mengatakan bahwa aku besok akan terbang ke luar negeri untuk kali kedua. 

Kau pernah bermimpi kan? Seperti mimpi bahwa sore nanti akan dapat undian tak terduga berupa sebuah mobil CR-V silver, dan itu benar-benar terjadi. Ah, mungkin kalau belum  pernah merasakan contoh serupa, analog ini tak begitu terbayang. Namun seperti itulah rasanya Blog. 

Buatku, kesempatan mengikuti internship  program ini adalah sesuatu yang besar dan buatku juga aku adalah sesuatu yang kecil. So sesuatu yang kecil mendapatkan sesuatu yang besar adalah fenomena menakjubkan. Begitulah setidaknya formasi rasa yang sekarang mengembun dalam dada.

Dalam mimpi ada hati yang di titipkan, sebanyak apa hati yang kita titipkan untuk si mimpi tercinta, seberapa yakin kita dengan mimpi itu. Kalau tak yakin namun ternyata benar-benar terjadi, mungkin jadinya akan seperti ku yang berguman tak percaya berulang kali, menepuk-nepuk pipi memastikan kalau ini bukan mimpi. Dan jutaan rasa lainnya, bahwa satu hal yang mampu diterjemahkan dengan baik oleh pikiran, bahwa hidup itu indah seindah diri kita saat ini.

Dulu, semasa kita pernah ikut lomba matematika mewakilli SD, atau lomba adzan pada saat perayaan maulid Nabi Muhammad, panggilan giliran tidak hanya nama kita saja, tapi juga SD almamater dimana kita sekolah. Di arena perlombaan akan banyak sekali peserta lomba, dan saat kita berkenalan maka minimal ada dua hal yang ditanya, "siapa namamu?" dan   "dari sekolah mana?". So, baik buruknya prestasi dan tingkah laku kita selama di perlombaan itu, maka tak akan jauh beda penilaian orang tentang sekolah seperti dia menilai kita. 

Dulu juga, saat mewakili kota atau bahkan provinsi dalam ajang olimpiade sains dan pekan olahraga, kadang malah menyebutkan kota atau provinsi asal sebelum menyebutkan nama atlet. U know, saat itu harga diri, prestasi, nama baik kota/provinsi itu ada di tangan altlet. Kurang lebih seperti itu makna dari kontibusi menjaga nama baik almamater.

Aku sadar akan hal ini, sadar saat sore itu bahwa besok aku akan mengenalkan nama dan negara. menyebutkan nama dan negaraku selepas dia menyebutkan nama dan negaranya. kami bilang India ramah karena orang India yang kami temui memang ramah. Atau Thailand, mereka senang membatu karena itulah yang memang kami dapatkan dari kawan Thailand. Dan seperti apa Indonesia? Jawabannya ada di mereka, sepulang kawan kami kembali ke negaranya masing-masing, mereka akan menceritakan Indonesia sebagaimana yang mereka dapatkan dari kami.

Mak, ini anakmu yang sudah berusaha membawa nama negara berkat tahajudmu, berkat semua doa-doamu. Thanks for amazing Mom. Thanks for UiTM Perlis for a great experience and others. Thanks for SEAASS-Net, Life Must Go On. Mari melanjutkan kembali.

0 komentar:

Senin, 21 Januari 2013

Bertemu saudara se-Tanah Air di KLIA

Ikhwan, Hafidz, dan Shufia in KLIA
LIMA jam sejak kedatangan kami ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA) belum ada satu butir nasi walau sekedar menyenggol lapisan bagian dalam lambung kami. Padahal, kami terakhir kali makan subuh kemarin (20/01). Miris!

Hanya 4 orang pemberangkatan pertama delegasi IPB, Achmad Zainuri, Shufia El Tsaura, Hafidz Ilman Albana, dan Aku. Pesawat kami take off pukul 11.40 WIB dan sampai ke KLIA pukul 15.40 WITA. Delegasi selanjutnya adalah 13 orang sisanya akan tiba di KLIA pukul 12 malam WITA. Sialnya, bis yang akan mengantarkan kami ke tempat tujuan yaitu Universiti Teknologi MARA (UiTM) Arau, Perlis hanya akan berangkat kalau kami sudah lengkap 17 orang, dan suka tak suka, mau tak mau kami berempat harus menunggui mereka dulu.

Bosan menunggu, lapar menginterogasi tiap detik. Hawa yang sedikit lebih dingin dari negara kami membuat kami mencari tempat makan yang paling murah--duit yang kami bawa pas-pasan ini memang harus di menage sebaik-baiknya karena pihak sponsor tidak menanggung biaya makan kami sehari-hari.

Trowongan kecil, KLIA Lt.3
Bandara KLIA ini ada 5 lantai. Seperti Mall-mall yang ada di kota kelahiranku atau di kota tempat ku kuliah. Kalau di kota kelahiranku seperti Balikpapan centre atau seperti Bogor Trade Mall di Bogor. Survei pun kami lakukan, jelajah kios demi kios, setiap mata memandang serentak otak kami bermain untuk mengalikan angka harga RM (Ringgit Malaysia) ke Rp (Rupiah). RM 1 biasanya setara dengan 3.200 - 3.400 rupiah.

Akhirnya, pencarian kami berhenti pada lantai 2 di kios nasi campur milik Bu Nur Hayati. Awalnya, kami pasrah dengan harga yang sudah terdaftar di dinding, namun semua kenyataannya tidak sepahit kopi hitam aceh kawan. Bu Nur Hayati ternyata orang Jawa asal daerah Banyuwangi. Alhasil seperti layaknya anak sendiri, kami diberi harga murah untuk satu porsi pesanan.

Foodcort Lt.3
Temanku yang seharusnya membayar RM 7.80 yang tertera pada layar harga seperti di kasir-kasir toko Indonesia mendapat diskon dan hanya membayar RM 6.80, sedangkan aku dan kawanku Somad yang sejak tadi ngobrol dan bercakap-cakap santai dengan Bu Nur mendapatkan diskon dari RM 10.40 menjadi RM 5.60. Ibu ini seperti merasa pulang kampung ke negara tercinta karena kehadiran kami. Bahkan, obrolan ku dan shomad sampai terasa terlalu lama, hafidz dan shufia sudah makan duluan di salah satu meja.

Kuliner disini tidak seperti di Jawa Barat, kalau setiap warung makan disediakan minum. Air mineral 600 ml dihargai RM 1.20, mahal sekali bukan kalau di hitung rupiah, sekitar 3.500 rupiah. Tapi malam itu, aku dan shomad kembali lagi mengunjungi kios nasi campur dan dengan senang hati Bu Nur memberiak sebotol air putih, tentu saja gratis. haha.

Bu Nunu, Shomad, dan Bu Susi
Sebenarnya bukan permasalahan gratis dan diskonnya yang kami katakan itu anugrah, namun karena kami memiliki saudara setanah air yang memang peduli dengan anak bangsanya. Lain Bu Nur, lain pula dengan Bu Susi dan Bu Nunu, beliau berdua adalah cleaning service foodcort ini, sepertinya juga sama seperti Bu Nur, Bu Susi dan Bu Nunu senang sekali mengobrol bersama kami di salah satu meja. Banyak hal yang kami tanyakan, mulai dari nasib TKI, pengalaman kerja disini, transportasi dari KLIA ke Menara kembar petronas, sampai bagaimana cara bisa nelpon murah ke Indonesia. Bu Susi ternyata berbaik hati dengan memberikan simcard yang tidak digunakannya dan diberikan ke kami, masih ada pulsanya RM 9.35 setara dengan 31.000 rupiah. Bu nunu minta di fotokan dan minta tolong fotonya di tag ke anaknya lewat fb. Sabar ya bu, fotonya sudah saya upload, tinggal di konfirm saja sama anak Ibu, di foto itu juga sudah saya kasih keterangan salam kangen dari Ibu.

At Least, kami iseng buat foto bareng, semoga kebaikan para srikandi-srikandi di negeri jiran ini dibalas Allah berlipat ganda.
Depan kios nasi campu Bu Nur


0 komentar:

Minggu, 20 Januari 2013

Goresan Santri IPB dalam GPS-JB


Kali ketiga sejak kedatanganku ke kampus rakyat ini, GPS-JB menjadi satu momok tersendiri. GPS-JB adalah Gebyar Prestasi Santri-Jawa Bali yang akan diadakan pada bulan maret 2013 nanti. Kegiatan yang meningkatkan skill para santri se-Jawa Bali ini di ramu dengan beberapa perlombaan. Persaingan ketat dari seluruh pesantren undangan yang diseleksi hingga mampu menembus semifinal dan berhak berkunjung ke Kampus IPB Dramaga. Dulu, kegiatan ini pertama kali diadakan dengan nama PSBN (Pekan Santri Berprestasi Nasional) pada tahun 2011 dengan konten dan konsep kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan GPS JB kali ini, dan setahun lalu nama PSBN berganti menjadi GPSN (Gebyar Prestasi Santri Nasional) sebelum menjadi GPS JB seperti sekarang.

Lomba yang di ditawarkan kepada ratusan hingga ribuan santri ini berupa Lomba Cepat Tepat (LCT) dari berbagai materi bidang IPA, IPS, dan Agama. Kemudian ada Lomba Tilawah yang akan menguji ketangkasan santri-santri dalam membaca ayat Al-Qur'an dengan nada merdu nan indah, Lomba seanjutnya yaitu Lomba Pidato Berbahasa Inggris, Waah, emang anak santri bisa bahasa inggris?  hmm..jangan salah, kebanyakan pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru bumi Indonesia ini rata-rata menerapkan bilingual language untuk bahasa sehari-hari. Toh, dulu sewaktu saya nyantren juga demikian, maybe lebih baik daari pada sekolah umum yang diluaran sana, karena practice makes perfect.  Kami mempraktikkannya, itu kuncinya. Jutaan kata-kata bijak, milyaran petuah-petuah ilmu akan basa basi selama masih tesimpan di hipotalamus, keluarkan, buat jadi nyata dan itu yang lebih berharga.

Bukan hanya Lomba Pidato Berbahasa Inggris, namun juga ada Lomba Pidato Berbahasa Arab, sepertinya akan seru sekali melihat anak-anak seumuran SMA yang sudah mampu berbicara didepan publik dengan berbahasa arab, so great!

Lomba yang lainnya adalah Lomba Kaligrafi yang pasti akan mengasah keahlian seni santri, selain baca qur;an tiap hari jangan ragukan kemampuan seni santri, ternyata banyak sekali yang punya keahlian dalam melukis, terutama kaligrafi. Lihat saja nanti puluhan karya yang akan mereka hasilkan di ajang GPS JB ini.

Terakhir adalah Lomba Tahfidz atau lomba menghapal ayat-ayat Al-Qur'an. Menguji kualitas bacaan dan hapalan yang dimiliki masing-masing santri. Luar biasa ya kalau saja kita termasuk orang-orang yang mampu menghapal Al-Qur'an. Setahu saya barang siapa yang menghapal Al-Qur'an, maka di hari akhir nanti di izinkan menarik 10 orang penghuni neraka untuk masuk kedalam surga bersamanya. Kalau ini salah mohon koreksinya.^^

Semua hal terkait kegiatan perlombaan GPS JB ini dan informasi lebih lanjut bisa mengubungi panitian melalui website CSS MoRA IPB yaitu cssmoraipb.com, disana kalian akan menemukan informasi lebih lanjut terkait lomba ini.

Kamu Santri? Please join this.

1 komentar:

Social Profiles

Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified