Sabtu, 13 Oktober 2012

Hitam Putih, Another Talent

Aku sudah mengenalnya sejak 16 tahun lalu, benda persegi empat sama sisi dengan martiks kotak-kotak 8x8. Itu adalah salah satu mainan yang dikenalkan papaku dulu. Mau tak mau, suka tak suka di masa silam aku harus memainkannya karena tak ada pilihan yang lebih baik dari itu. Main benda itu atau tidur atau belajar. Jelas buatku tidur atau belajar bukan pilihan, makanya lebih baik memainkan itu saja.

Bukan aku seorang, tiga kakak perempuanku bernasib sama. kalau mau main, maka mainkanlah mainan itu atau tidur atau belajar. So, setiap waktu main kami hanya duduk manis dan menggerakkan sana-sini 16 patung-patung kecil. Delapan barisaan pertama ditempati patung paling kecil dan seragam. baris kedua yang rumit sekali, si ini harus disebelah sini, dan disamping si itu yang harus di letakkan paling ujung.

Alamakk..mau main saja harus konsentrasi dua kali lipat dari belajar.But, selebihnya aku tak begitu ingat kisah pelajaran  mainan itu sampai aku mengerti semua langkah dan kombinasinya. Setidaknya kelas 4 SD aku sudah bisa mengalahkan om-om yang biasa nongkrong jaga malam. Walaupun lebih banyak kalahnya daripada menangnya.

Pertandingan resmi untuk debut pertamaku saat lomba perayaan 17 Agustus kelas 3 SMP, betapa menyenangkan sekali merasakan kemenangan yang 'sedikit' beneran. Selanjunya, setiap tahunnya bertanding jadi perwakilan kelas setiap 17 Agustus hingga lulus SMA.

Di Institut Pertanian Bogor, jauh lebih mahadahsyat. Kalau sebelumnya hanya bertemu lawan bak sepekarangan rumah,, disini sudah seperti go to the jungle. Lawan main yan udah seperti binatang buas, liar, dan asing bertaburan kayak pasir pantai.huaaa...so scary.

But, 19 Mei 2010 aku menawarkan diri untuk mewakili kelas B05-06 bertanding di ajang TPB CUP. And the result, Alhamdulillah berhasil mengantongi 4 kemenangan dari 5 partai dan duduk diperingkat ketiga.
Di perhelatan olahraga paling bergengsi se-IPB "Olimpiade Mahasiswa IPB', aku menjadi salah satu altlet perwakilan TPB. Di ajang itu, tim Catur TPB berhasil membawa pulang medali perak. :)

kau adalah kau + motivasi dan kritik orang lain. berhenti mencibir dan menilai. jangan berhenti bergerak kecuali mati. dan jangan merasa sudah sebelum benar-benar berhenti. berhenti saat jantung tak lagi senada ketukan. sebelum sore tak bisa dilihat lagi.
Ikhwan vs Cahyuning in TPB CUP 2010
1st winner : Cahyuning FEMA
2nd winner : Ivan Tanoto FAPERTA
3rd winner : Ikhwan FAPET

0 komentar:

ARJUNA Lovers

ARJUNA-adalah kontrakan hunian mahasiswa yang 'kebetulan' mendapat beasiswa dari kemenag RI. Lebih dikenal dengan CSS MoRA (Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs) angkatan 2010. Dengan 14 personil, ARJUNA yang terdiri dari Irwan Setiadi, Adi Chandra berampu, Haryono, M. Karimullah, Afwin Firdaus, Yazid Ramadhani, Yoga Susetyo Pauzi, Dony Firman Santosa, M. Fadhilah Asy'ari, Fitro Adi Cahyo, Ikhwan Ibnu Arbi, Teungku Haikal, dan Thoyib Al-Mufti.

Usut punya usut, ARJUNA punya makna 'Arek-arek Pejuang Cinta', walau sedikit maksa banget, tapi itulah sejarahnya...Setidaknya, arjuna lovers memang pejuang cinta, walau cinta yang diperjuangkan berbeda-beda. Ada yang berjuang untuk cinta sama mata kuliah tersulit sampe-sampe jadi kutunya buku, atau jadi pejuang cinta Allah (terbukti buat yang selalu sholat 5 waktu di masjid Al-Hidayah), atau juga yang jadi pejuang untuk meraih cinta kekasih hati, cinta yang nyangkut di kontrakan sebelah,hehe. ceileeeh..cie cie..

Ini tahun kedua kami beratapkan Arjuna, so gak semua lanjut untuk tinggal disini. Haikal dan Thoyib hanya setahun bersama. Diganti oleh M. Hakim Nur Huda angkatan 48 CSS dan Rizki al Jazri CSS 47 yang sebelumnya tinggal di Pakuan Regency.

Siapapun yang tinggal disini, bukan masalah. karena silaturahim dan kebersamaan yang dicari oleh Arjunaers. At least, tetep jaga kekompakan. Jaga persahabatan. Hindari pertengkaran, karena kita gak selamanya bersama.
We Love We. Arjuna CSS MoRA. 

0 komentar:

IPB, 3rd Winner Debate Competition

BOGOR-Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor menggelar acara FGW (Fapet Golden Week) 2012. Sebuah rangkaian kegiatan oleh BEM Fapet IPB, tanggal 24-30 September 2012 yang berupa Expotion (lomba orasi se-Fapet IPB, Debat nasional bidang peternakan), Seminar nasional, Lomba karya tulis nasional, dan CST (Cowboy Show Time) yang berupa festival band se-Bogor, dan malam penganugrahan dengan Guest Star 'KAHITNA Band'.

Debat Nasional bidang Peternakan di ikuti oleh beberapa universitas se-Indonesia yang sebelumnya meloloskan essay sebagai tiket melaju ke tahap debat nasional mahasiswa. Finalis yang lolos yaitu Universitas Brawijaya 2 team, Universitas Hasanuddin Makassar 1 team, Universitas Dipenogoro 2 team, UNS Surakarta 1 team, Universitas Jendral Sudirman 1 team, dan Institut Pertanian Bogor 1 team.

Muhammad Esa Putra, Muhammad Fajrin, dan Ikhwan Ibnu Arbi yang merupakan finalis asal IPB menggungguli Undip sesi penyisihan dengan mosi 'Indonesia harus bergantung dengan investor asing dalam pengembangan peternakan', bukan soal benar salah, tetapi team pemenang ialah yang paling lama mempertahankan argumennya hingga akhir waktu dengan berbagai data penunjang.

Di semifinal, IPB bertemu dengan Universitas Brawijaya, perjuangan ke putaran final terhenti untuk Muhammad Esa dkk saat Leo Wibisono yang merupakan MAPRES (Mahasiswa Berprestasi) Nasional 2012 sebagai dewan juri mengumumkan perolehan nilai UB yang berada diatas IPB sehingga UB berhak bertemu UNS Surakarta di puncak final.

Sementara itu, IPB harus bertemu dengan Universitas Hasanuddin untuk meraih posisi ketiga dengan mosi 'Pemberhentian impor sapi secara berkelanjutan'. IPB dan Unhas saling serang mempertahankan argumen baik diposisi Pro ataupun Kontra. Setelah hampir 1 jam pertarungan debat, akhirnya dengan selisih 5 poin lebih unggul, IPB meraih 3rd Winner National Debate Competition for Livestock in FGW 2012.


1 komentar:

Selasa, 09 Oktober 2012

Komisi Pemilihan Raya IPB 2012

Aku, yang sejak tadi berdiri disini. Kedinginan. hujan iri atas orang-orang hebat yang aku kenal membuat semakin menggigil, pertanyaannya simpel, "kapan aku bisa melebihi dia,?" Sejak tadi yang ku maksud itu dua tahun lalu, sejak 2010. semakin lama semakin iri, takut kalau-kalau aku hanya bisa larut dalam keirian saja, tanpa produk keberhasilan apapun.  melihat mapres yang umurnya sama denganku tapi dia dua tingkat di atasku, atau kawan sekelas yang lolos paper ke Taiwan, Hongkong. Lagi, kawan nun jauh disana yang tidak menggunakan living cost beasiswanya karena dapat honor dari tulisan-tulisannya di surat kabar nasional, dia penulis. atau kakak kelasku yang dapat double scholarship + lulus 3,5 tahun + jurusan kedokteran gigi + jadi Ketua BEM Fakultas. What a amazing!! and etc.

Aku, yang sejak tadi berdiri disini. Ketakutan. takut karena jam positif di tangan kiriku terasa bergerak srmakin cepat. aku masih hafal rutinitas hari kemarin yang membosankan, tiba-tiba saja entah muncul dari pintu ajaib mana aku sekarang berada di delapan hari kedepan dari hari kemarin. dan tanpa produk. umurku +1 tahun dari rata-rata kawan seangkatanku. it's so make me sad.

sampai sekarang, aku terseok untuk menjadi penulis....penulis apapun itu, surat kabar, media online, majalah, komik, novel, berita, skenario, atau apalah. Tapi langkahku sangat lambat. -_-

Tahun ini, 2012. bukan menjadi calon presiden mahasiswa. aku banya bagian dari KPR Pemira 2012. Badan yang dibentuk DPM KM IPB untuk mengadakan pemilihan presiden mahasiswa. semoga jalan yang aku lewati selalu ada batu-batunya. karna aku masih takut. dan aku butuh banyak sekali teguran. agar cepat kuat, cepat melewati semuanya.

"sampai kapanpun, jangan pernah merasa cukup. kalau kalau telah merasa cukup maka sesungguhnya kita telah mati."
at least, we are what we think so. 

0 komentar:

Writing atau Public Speaking, Terserah.

Menulislah.
Gabungkan semua kata yang ada dikepala kita. kata, sajak, syair, curhatan, rasa, unek-unek, ide brilian, pendapat, dan lainnya. lalu tulislah di kertas dengan pena hitam atau biru, atau keduanya atau yang lainnya.
kalau sudah canggih, ketiklah semua di laptop, lewat semua media. ms.word, email, blog, facebook, twitter, atau yang lainnya.

lupakan estetika. lupakan tata bahasa, lupakan sistematika yang mungkin pernah kita temui di SD, SMP, SMA, atau di bangku kuliah sekarang. Tulis semuanya.

Bicaralah.
katakan semua yang kau rasakan, ingin kau inginkan, sesuatu yang seharusnya kau terima atau tidak.
tapi ini lebih beratur. lihat dengan siapa kau bicara, lihat dimana kau bicara. karena dampak langsung akan terasa. yang merasa dibicarakan boleh jadi sakit hati kalau salah-salah dalam memilih kalimat. 

contoh kecil, kalau mau jadi professor, makan dia harus menulis jurnal penelitiannya dan melalukan seminar di depan publik. 

 
Jadilah apapun itu, selagi kita tak mengambil hak orang lain atau melewati batasnya. bermanfaat untuk banyak orang, semakin banyak semakin baik.

0 komentar:

Social Profiles

Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified