Sabtu, 19 Januari 2013

Inspirasi in GALAU time


WUI is Inspiring...
Kita lihat saja nanti, Alexandria akan menyambut kami bertiga


Judul atau tema? Entahlah...itu teori. Aku belum punya ide menulis tentang apa. Tentang cinta? yang begitu banyak menarik perhatian anak muda, atau tentang persahabatan? Misalnya kisah dari tiga kawan yang tanpa sengaja dipertemukan dalam suatu kejadian, berjuang bersama untuk suatu keberhasilan, namun akhirnya berpisah, sebelum berpisah berjanji akan bertemu disuatu tempat untuk berkumpul kembali dan menceritakan kisah-kisah indah yang merekan rajut bersama.  Dan akhirnya meamng benar-benar bertemu, Happy Ending.

Kalau tidak, mungkin kisah dari pengorbanan seseorang untuk seseorang lainnya. Misalnya pengorbanan paman terhadap keponakan perempuannya, paman tersebut rela untuk mendampingi segala kesusahan yang dialami keponakannya walau si keponakan selalu lupa pamannya saat ia mendapat kebahagiaan, paman tersebut sebagai profil yang sabar dan tau balas budi, ia melakukan kebaikan yang teramat sangat kepada keponakannya karena dulu ayah keponakannya telah menyelamatkan nyawanya dan keluarganya. 

Hemm..ide bagus. Tapi...bagaimana  kalau tentang seseorang. Misal menceritakan si Jono. Jono anak miskin yang lahir dari dusun tertinggal, namun menjadi pria sukses di tengah persaingan kota megah Paris. Cerita tentang takdir yang mampu diubah karena suatu keinginan yang kuat dari seorang Jono yang terbiasa makan petai dan nasi akik. Ia menyeret dirinya dari kubangan kemiskinan desa di pelosok nusa tenggara, sekarang berdiri di jejeran pengusaha ternama di kota mode dunia tersebut. Bisa aja ntar di kasih judul : Jono, Nasi akik, dan Eiffel , atau apalah yang jauh lebih keren dan persuasif.

Setelah sholat isya semalam, aku fikir bagusnya proyek menulis ini dibagi menjadi proyek jangka pendek dan proyek jangka panjang. Untuk proyek jangka panjang yaitu menulis buku novel tentang 3 sahabat, karena kebetulan aku punya dua sahabat karib yang cocok untuk dijadikan inspirasi, nantinya sebagian bahan tulisannya adalah pengalaman nyata, aku posting sepotong-sepotong di blog yang nanti akan dikembangkan lagi dan digabungkan. Untuk jangka pendeknya, aku menulis tulisan seperti opini yang nanti aku kirim ke surat kabar atau majalah-majalah atau juga buat press release semua kegiatan di Fakultas Peternakan yang nanti akan di muat di Trobos, lumayanlah.  

Saat ini aku ngegalau. Harusnya aku packing dan mempersiapkan segalanya untuk keberangkatanku mengikuti Internship Program dan Annual Meeting SEAASS-Net di UiTM Perlis, Malaysia. Jam 17.00 sore nanti aku sudah harus meninggalkan kota hujan Bogor dan bertolak ke kota banjir Jakarta. Jadwal keberangkatanku besok jam 11 pagi. Kami khawatir ketinggalan pesawat karena kondisi banjir di Jakarta yang beberapa hari ini sangat menghawatirkan. Tambahnya, temanku yang mahasiswa asing asal Malaysia kemarin juga ketinggalan pesawat akibat bus damri yang gak bisa sampai di airport tepat waktu karena terjebak macet karena banjir.

But, sampai aku posting cacatan gak jelas ini, koper ku masing kosong belum diisi. Barang-barang masih berserakan. Entah kenapa gak ada mood sama sekali buat segera ngepacking barang. Haduh, ngegalaaaaau. -_-"
Semoga semangat segera datang. Haha

0 komentar:

Jumat, 18 Januari 2013

Senja di Sore itu

ATM Center Kampis IPB Dramaga
Pukul 16.30 WIB Oktober 2012 Minggu terakhir
''Okeey, yang sudah selesai segera dikirim di LMS, yang belum selesai bisa menyelesaikannya di kontrakan masing-masing dan jangan telat ngirim, waktunya habis, kita harus segera pulang", perintah Ismail, asisten mata kuliah forsumku.

Ku buka link pengiriman tugas ke 5, browse-document-ikhwan forsum-upload-finish. Aku sudah menyelesaikannya sebelum waktu habis. Segera ku ambil tas ku, dan jadi yang paling pertama keluar di LCC. Sampai di parkiran, raut wajah langit perlahan berubah, semakin menit semakin terliahat suram. Dua menit meninggalkan parkir rintik-rintik hujan seketika memenuhi kaca helm ku. Tanpa pikir panjang, berputar arah dan menuju atm centre. Itu tempat teduh terdekat dan sekaligus bisa refill dompet yang hampir kering.

Ini akibat karena sejak beberapa hari lalu aku selalu mengulur-ngulur waktu untuk sekedar membeli raincoat. Setidaknya, hujan berkurang keganasannya hingga akku sampai di atm centre. Lima orang yang antri di depanku, dan menghabiskan setengah jam samapi giliranku tiba.

Orang kelima keluar, aku masuk dengan sesegera mungkin mengambil duit dan langsung keluar. Tak tega aku melihat antrian yang begitu panjang dan tak beraturan karena hujan yang bertambah deras. Sepertinya, ibu-ibu yang antri paling belakang itu tersiksa akibat cipratan hujan. Baju coklat dan celana hitam yang aku kenakan juga sudah sejak tadi tempias oleh hujan.

<masukkan card>-<tekan pin>-<******>-<pilihan lain>-<penarikan tunai>-<transaksi sukses>-<keluar>-<ya>. Secepat kilat aku buka pintu keluar dan cessss....aku melihat dia yang sedang menunggu hujan reda.

Dia si jingga hitam. Si Berandal kampus, Roy.

0 komentar:

Kamis, 17 Januari 2013

Attend the Lecture about Deer

Aduh, sudah dua hari tidak poting tulisan di Blog. Padahal beberapa hari lalu meniatkan one day one post. Tak apalah, setidaknya hari ini bisa kembali lagi menulis. Penulis itu menurutku dilihat dari seberapa banyak ia menulis, bukan seberapa bagus yang ia tulis. Karena standar bagus itu bahkan tidak ada sampai hari ini. Sejauh kita menyenanginya dan terus menulis, sejauh itu pula kita terus menapaki langkah perjalanan menjadi penulis. Mungkin yang berbeda adalah ketika menjadi penulis komersial, bagus tidaknya tulisan di ukur dari seberapa laku tulisannya, seberapa menariknya tulisannya, dan seberapa banyak masyarakat yang mau mengeluarkan kocek untuk bisa menikmati kata per kata yang telah diciptakannya.

So, lupakan apapun itu dibelakang tulisan. Menulislah, tulislah sebanyak dan sebisa kita. 
Okey, muqodimmah-nya udah sampai situ aja ya. Hmm..hari ini aku lagi kuliah khusus tentang Rusa. Pesertanya VIP (Very Important Person), haha. Cuma 15 orang dan akhirnya kami kuliah di ruang sidang Fakultas. Kuliah ini adalah pembekalan kami yang nanti akan melakukan kunjungan penangkaran dan peternakan rusa di Malaysia nanti. Baik sekali wakil dekanku yang mempersiapkan kuliah ini. Tadi kami memanfaatkan sebaik-baiknya. Makasih ya Pak Yamin, that's very kind of You. Semoga umurnya berkah dan menjadi orang yang berguna buat bangsa dan agama. ^^   
Peternakan Rusa di NTT
 Rusa ini adalah ternak ruminansia ternyata, dan aku baru tau :P, karena sejak masuk Fakultas Peternakan kami tidak mempelajari ternak yang awalnya liar ini. Mungkin kalau pengetahuan yang diluar dari kurikulum Fakultas, kami di tuntut untuk otodidak belajar dan mencari pengetahuan sendiri di perpustakaan ataupun lewat internet.

Ternak ruminansia yaitu ternak yang mamalia yang memiliki 4 perut. Biasa juga disebut ternak poligastrik (poli : banyak ; gastrik : perut). Kalau manusia hanya ada lambung, namun pada ternak ruminansia ada yang disebut dengan rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Masing-masing perut dari ruminansia ini punya fungsi tersendiri, kalau mau tau lebih lanjut, bisa datang ke perpustakaan terdekat atau cari info lebih lanjut di internet. 

Sedihnya, populasi rusa di Indonesia lebih banyak jantan daripada betina. 60% kelahiran adalah jantan, padahal sex rasio jantan : betina itu minimal 1:5. So, di Indonesia faktanya tidak menggunakan teori yang ada, toh 1:3 untu jantan banding betina saja susah.

Namun ada usaha untuk meningkatkan tingkat kelahiran betina, yaitu dengan pemberian pakan yang mengandung lebih besar basa. karena kromosom Y yang merupakan bakal pembentukan embrio jantan sangat rentan terhadap basa. Artinya dengan meningkatkan basa berarti akan menurunkan jumlah kromosom  Y, dengan berkurangnya kromosom Y, akhirnya akan bersisa koromosom X. Sehingga akan lebih banyak presentase kromosom XX yang merupakan bakal embrio betina. Ini kata Pak Pujo Setio, narasumber tadi yang kata-katanya sempat aku rekam ke buku catatan.

Selain itu, hal ini juga sudah di teliti. Di Ujung Kulon yang juga memiliki Litbang Penangkarang Rusa, disana rusa lebih banyak memakan dedaunan di bandingkan rumput, dan pada penelitian pakan (dedaunan) tersebut, kandungan basa pada dedaunan cukup tinggi sehingga memang popolasi rusa disana banyak betina.

You know apa yang khas pada rusa? Tanduk. Iyaps, benar sekali. Rusa adalah hewan bertanduk yang sangat unik. Tanduk itu biasa disebut rangga. Rangga ini baru mulai tumbuh sejak rusa menginjak umur setahun, setelah mulai tumbuh rangga tidak akan langsung bercabang, namun akan tumbuh lurus saja setelah itu patah. Itu disebut dengan rangga muda, setelah patah sekali rangga akan mulai tumbuh kembali, selang beberapa bulan tumbuhnya rangga kedua, maka rangga ini baru akan mulai bercabang tetapi masih lunak dan masih terlihat pembuluh darahnya. Setelah kurang lebih beberapa bulan, rangga akan mengeras. Nah rangga ini akan sangat berbahaya ketika sudah mengeras. karena rusa akan lebih percaya diri untuk berkelahi dengan rusa lainnya, seain itu juga bisa merusak pagar atau bahkan membahayakan manusia.

Sejauh ini, peternakan rusa memang belum mendapatkan perhatian lebih dari beberapa ternak lain. Karena angka komersialnya lebih rendah dibanding dengan sapi, kambing, atau unggas dan beberapa ternak lainnya. Semoga kedepan dunia rusa akan semakin baik. Terima kasih Pak Pujo atas kuliahnya hari ini, bermanfaat sekali. C u Soon Blog, Love You Deers.


2 komentar:

Senin, 14 Januari 2013

PSDM Super Pendecs : Persimpangan yang Sempurna

Dibawah rasa balas budi atas kemurahan hati Kementrian Agama RI, dibawah tanggung jawab moral untuk menjadi salah satu kontributor CSS MoRA IPB, dibawah gerakan hati bahwa bergabungnya kami adalah kompensasi atas beberapa kelebihan yang tak dimiliki oleh yang lain, dan diatas rasa kekeluargaan, cinta, komitmen, sense of belonging, kenyamanan, dan kasih sayang PSDM Super Pendecs terbentuk.

Aku pernah menuliskan sesuatu di blog jadulnya PSDM, yang aku tulis di awal kepengurusan :

 "Inilah dia harapan baru PSDM 11/12, Enam belas pasukan yang siap tempur untuk satu periode ke depan .. kolaborasi indah nan rupawan bagai kontemplasi pelangi yang agung.
Membawa Kapal PSDM Bersinergi ke pulau-pulau yang menjadi sasaran sejak awal terbentuk. 
Personil Mahadahyat PSDM Super Pendecs 11/12
Di nahkodai oleh kapten 'Kapal' Ikhwan Ibnu Arbi (47) dengan pakar tulis menulis, notulensi, dan administrasi Kadwati (46) dan Fera Nur Aini (47). Tak kalah penting 'the special treasurer of psdm' kali ini dipegang oleh Asri Lestari Rosdiana (47).

Menjadi penting untuk di ingat, sekali dalam sejarah samudra yang ganas akan di terjang oleh para awak-awak kapal yang tangguh, tak memiliki kata 'lelah' dalam kamus mereka, dan berjiwa tulus nan bersahabat. gambaran indah CSS MoRA IPB tercermin disini. Merekalah para calon penoreh tinta emas di lembar sejarah css mora IPB :
Iif Miftahul Ihsan
(46), Nur Hayati (46), Devi Agustiani (46), Lailatus Sayyidah (46), Rini Fitriani (46), Himmatun khotimah (47), M.Fadholi (47), M.karimullah (47), Siti Nur Halimah (47), Nurul Hidayah (47), Siti Khoiri Inayah (47), dan Azmida Ana Shofiana (47)

Dengan membawa 'bendera' integritas, profesionalitas, totalitas, spiritualitas, dan kekeluargaan, Kapal PSDM Bersinergi akan mengarungi dahsyatnya ombak 'perbedaan' anggota css IPB dengan membentuk karakter santri dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika kepesantrenan.

Langkah Kami Tak Kan Terhenti kecuali Mati ..!!!"
Berburu dollar di sempur

Hanya kami yang tau, betapa perpisahan itu adalah hal yang menyakitkan untuk kesekian kalinya dalam hidup kami. Bagi kami, akhir kepengurusan bukan berita yang menyenangkan. PSDM Super Pendecs dibangun bukan hanya untuk menghabiskan program kerja, kami juga membangun kebersamaan, kami adalah keluarga kecil yang gak sedikit berbagi suka duka, memori kebersamaan kami gak sedikit. 

Huff..perjalanan kami udah sampai dermaga sejak Oktober 2012 kemarin, kami bubar secara struktural keorganisasian CSS MoRA IPB. Flashback, kaleidoskop, napak tilas perjalanan kami boleh jadi bisa menitikkan air mata. Saking dahsyatnya keluarga kecil ini.

Unforgotable moment, saat kami beramai-ramai ngumpulin pakaian bekas buat di jual di sempur (semacam pasar mingguan), saat itu selepas subuh kami bergegas ke sempur, langit masih seperti jam 3 malam, disana rebutan lapak dengan pedagang lainnya untuk tempat menjual pakaian bekas--pasar sempur hanya ada setiap hari minggu, dan disini tidak ada tempat permanen untuk para pedagang, siapapun itu. Makanya semakin pagi, kami bisa mendapatkan lapak yang strategis. Cukup 3 jam kami berjualan, 600 ribu kami bawa pulang, wuaah...senang sekalli waktu itu. Bukan sekedar kita dapat untung yang lumayan, namun kami bahagia bisa menghabiskan hari itu bersama-sama. Tertawa, bermain, bercanda, jalan, hingga makan bareng.
Kegiatan LCT (Leadership Training CSS)

Kami juga pernah berpusing-pusing ria menyiapkan kegiatan yang dirancang kurang dari 24 jam. Bukan pernah, sepertinya beberapa kali kami seperti ini, menyiapkan kegiatan dadakan yang meriah. Leadership Training CSS, Halal bi Halal, dan....hmm, apa lagi ya? :y

Hari-hari terakhir usainya super pendecs, kami membuat acara farewell party dengan tuker-tukeran kado, cerita suka duka, main games jujur dan tantangan, bahkan kami ceritakan rahasia yang mungkin sahabat kami gak tau, tapi super pendecs tau.

Mungkin kami gak akan lagi bekerjasama bareng untuk membuat kegiatan ini itu, But pastinya  kami akan rindu mengadakan kumpul super pendecs. Seperti yang baru-baru ini dilakukan. Kami kumpul di oemah sambel untuk merayakan ultah salah satu personil super pendecs, Himmatun Khotimah.
Seperti apa kami selanjutnya, Lihat saja nanti. ^^
Gathering pengurus @koridor fema
 

0 komentar:

Minggu, 13 Januari 2013

Jokowi-Jokowi Palsu di Kampus-ku

di ATM BNI, Kampus IPB Dramaga-Bogor
Judul ini mungkin sedikit lebay, aku belum memikirkan yang lebih baik dari itu. Pentingnya, aku hanya ingin membuat seakan tulisan ini berkesan untuk dibaca dengan melihat judulnya saja, menarik untuk kemudian membacanya dengan tuntas.
Okey--Starting, kenal Jokowi kan? Dia adalah mantan walikota Solo yang sekarang menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Namanya booming dengan segala macam pembawaannya, mulai menjadi sorotan media massa saat menjalani putaran kedua pemilihan Gubenur DKI melawan Foke (Fauzi Bowo).

Ada dua hal yang tertangkap masyarakat dengan jelas aksi yang menjadi ciri khas Jokowi. Satu, baju kotak-kotak yang menjadi icon kampanyenya. Aku juga gak begitu paham apakah memang sudah direncanakan beliau untuk menggunakan baju kotak-kotak merah sebagai gayanya dalam berkampanye. Entahlah, yang jelas Indonesia tau bahwa itu menjadi ciri khas Pak Jokowi. Yang kedua yaitu tipe kepemimpinan Pak Jokowi yang suka 'blusukan' ke daerah-daerah terpencil, yang bahkan Pak Lurah setempat pun jarang mengeceknya.

Namun di kampusku, yang jadi jokowi palsu adalah metode berkampanye yang dilakukan oleh calon wakil Gubernur Jabar. Calon nomor 5 ini berasal dari partai PDI-P. Tadi pagi ketika ke ATM BNI iseng saja aku foto pamflet yang gak sengaja aku lihat terpasang di tiang listrik.

Sorotan bahwa aku menyebutnya dengan Jokowi palsu adalah baju yang pasangan calon ini kenakan, yaitu baju kotak-kotak merah khas Jokowi. Salah? ya enggaklah..mau pakai atribut apapun, gaya foto apapun, baju kampanye apapun, foto, dan semacamnya adalah hak mereka selama tidak bertentangan dengan ketentuan dari KPU Jabar. Sama tidak salahnya aku mnegomentari ini. Oh iya, tenang saja.. aku bukan berasal dari manapun (maksudnya tidak ada keberpihakan dengan calon/partai mananpun), kebetulah saja aku suka mengomentari sesuatu, lagian ini bentuk demokratisasi, aku bisa berpendapat seluas-luasnya. Paling dampaknya yang suka dengan pendapatku akan senyum-senyum geli, yang tidak suka bakal sinis minta ampun. Terserahlah.

Pak Jokowi itu baik dimataku, setidaknya sampai saat ini. Lantas, hubungannya dengan foto itu adalah berkaitan dengan sifat dan kebijaksanaan calon pemimpin. Menurutku, Pak Jokowi berhasil jadi gubernur dan mampu mengambil hati masyarakat Jakarta bukan karena baju kotak-kotak merah. Walaupun aku paham kalau baju kotak-kotak merah khasnya punya daya tarik tersendiri. Namun kenapa malah seakan-akan secara tidak langsung foto itu bilang,"kalau mau berhasil jadi gubernur ya pakai baju kotak-kotak merah, sudah di buktikan tuh sama gubernur Jakarta".

Hal ini yang sedikit menggelitik buatku, calon pemimpin itu pasti punya style dan personal branding yang cakep-cakep, punya nilai jual tersendiri, buatku cara kampanye dengan menggunakan baju kotak-kotak merah itu seakan menelanjangi kemampuan masing-masing calon dan berharap bernasib sama dengan Pak Jokowi. Itu khas Jokowi, kenapa gak buat sendiri? Mungkin aja kan kalau ada inovasi baru seperti baju garis-garis merah, atau merah full, atau apalah yang menggambarkan si calon berasal dari partai pengusung.

Pemimpin itu inovator dan creator. One more, saya bukan pendukung salah satu calon, saya hanya mahasiswa yang punya mata dan melihat, punya pikiran dan berpikir, serta punya tangan dan mengetik, hehe. Maaf kalau ada yang tidak suka.

Biarlah..biarlah Jokowi membumbung tinggi dengan caranya, Anda dengan cara Anda, saya dengan cara saya. Kita semua punya warna kok, cuman ya berbeda aja. Semoga sukses ya. Siapapun yang jadi Gubernur Jabar, mohon benahi kelakuan angkutan kota yang semakin hari semakin gak punya hati, ngetem semaunya, penyebab utama kampusku macet setiap sore. I'm so hate it.!

0 komentar:

Social Profiles

Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified