Kamis, 17 Januari 2013

Attend the Lecture about Deer

Aduh, sudah dua hari tidak poting tulisan di Blog. Padahal beberapa hari lalu meniatkan one day one post. Tak apalah, setidaknya hari ini bisa kembali lagi menulis. Penulis itu menurutku dilihat dari seberapa banyak ia menulis, bukan seberapa bagus yang ia tulis. Karena standar bagus itu bahkan tidak ada sampai hari ini. Sejauh kita menyenanginya dan terus menulis, sejauh itu pula kita terus menapaki langkah perjalanan menjadi penulis. Mungkin yang berbeda adalah ketika menjadi penulis komersial, bagus tidaknya tulisan di ukur dari seberapa laku tulisannya, seberapa menariknya tulisannya, dan seberapa banyak masyarakat yang mau mengeluarkan kocek untuk bisa menikmati kata per kata yang telah diciptakannya.

So, lupakan apapun itu dibelakang tulisan. Menulislah, tulislah sebanyak dan sebisa kita. 
Okey, muqodimmah-nya udah sampai situ aja ya. Hmm..hari ini aku lagi kuliah khusus tentang Rusa. Pesertanya VIP (Very Important Person), haha. Cuma 15 orang dan akhirnya kami kuliah di ruang sidang Fakultas. Kuliah ini adalah pembekalan kami yang nanti akan melakukan kunjungan penangkaran dan peternakan rusa di Malaysia nanti. Baik sekali wakil dekanku yang mempersiapkan kuliah ini. Tadi kami memanfaatkan sebaik-baiknya. Makasih ya Pak Yamin, that's very kind of You. Semoga umurnya berkah dan menjadi orang yang berguna buat bangsa dan agama. ^^   
Peternakan Rusa di NTT
 Rusa ini adalah ternak ruminansia ternyata, dan aku baru tau :P, karena sejak masuk Fakultas Peternakan kami tidak mempelajari ternak yang awalnya liar ini. Mungkin kalau pengetahuan yang diluar dari kurikulum Fakultas, kami di tuntut untuk otodidak belajar dan mencari pengetahuan sendiri di perpustakaan ataupun lewat internet.

Ternak ruminansia yaitu ternak yang mamalia yang memiliki 4 perut. Biasa juga disebut ternak poligastrik (poli : banyak ; gastrik : perut). Kalau manusia hanya ada lambung, namun pada ternak ruminansia ada yang disebut dengan rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Masing-masing perut dari ruminansia ini punya fungsi tersendiri, kalau mau tau lebih lanjut, bisa datang ke perpustakaan terdekat atau cari info lebih lanjut di internet. 

Sedihnya, populasi rusa di Indonesia lebih banyak jantan daripada betina. 60% kelahiran adalah jantan, padahal sex rasio jantan : betina itu minimal 1:5. So, di Indonesia faktanya tidak menggunakan teori yang ada, toh 1:3 untu jantan banding betina saja susah.

Namun ada usaha untuk meningkatkan tingkat kelahiran betina, yaitu dengan pemberian pakan yang mengandung lebih besar basa. karena kromosom Y yang merupakan bakal pembentukan embrio jantan sangat rentan terhadap basa. Artinya dengan meningkatkan basa berarti akan menurunkan jumlah kromosom  Y, dengan berkurangnya kromosom Y, akhirnya akan bersisa koromosom X. Sehingga akan lebih banyak presentase kromosom XX yang merupakan bakal embrio betina. Ini kata Pak Pujo Setio, narasumber tadi yang kata-katanya sempat aku rekam ke buku catatan.

Selain itu, hal ini juga sudah di teliti. Di Ujung Kulon yang juga memiliki Litbang Penangkarang Rusa, disana rusa lebih banyak memakan dedaunan di bandingkan rumput, dan pada penelitian pakan (dedaunan) tersebut, kandungan basa pada dedaunan cukup tinggi sehingga memang popolasi rusa disana banyak betina.

You know apa yang khas pada rusa? Tanduk. Iyaps, benar sekali. Rusa adalah hewan bertanduk yang sangat unik. Tanduk itu biasa disebut rangga. Rangga ini baru mulai tumbuh sejak rusa menginjak umur setahun, setelah mulai tumbuh rangga tidak akan langsung bercabang, namun akan tumbuh lurus saja setelah itu patah. Itu disebut dengan rangga muda, setelah patah sekali rangga akan mulai tumbuh kembali, selang beberapa bulan tumbuhnya rangga kedua, maka rangga ini baru akan mulai bercabang tetapi masih lunak dan masih terlihat pembuluh darahnya. Setelah kurang lebih beberapa bulan, rangga akan mengeras. Nah rangga ini akan sangat berbahaya ketika sudah mengeras. karena rusa akan lebih percaya diri untuk berkelahi dengan rusa lainnya, seain itu juga bisa merusak pagar atau bahkan membahayakan manusia.

Sejauh ini, peternakan rusa memang belum mendapatkan perhatian lebih dari beberapa ternak lain. Karena angka komersialnya lebih rendah dibanding dengan sapi, kambing, atau unggas dan beberapa ternak lainnya. Semoga kedepan dunia rusa akan semakin baik. Terima kasih Pak Pujo atas kuliahnya hari ini, bermanfaat sekali. C u Soon Blog, Love You Deers.


2 komentar:

  1. mas, mau tanya kalo pisang itu baik gk sebagai pakan rusa? pakan yg baik untuk penangkaran rusa itu apa ya?

    BalasHapus
  2. kurang baik mas. rusa itu hewan ruminansia yang membutuhkan serat sebaai unsur utama makanan yg diberikan. jadi silakan pilih jenis pakan yg banyak mengandung serat. maaf baru dibalas.

    BalasHapus

Social Profiles

Facebook

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified